Tim peneliti mengetahui kemampuan menyanyi tikus setelah mereka mempelajari bunyi cicitan tikus jantan ketika mereka mencium bau tikus betina. Cicitan yang diperdengarkan dalam frekuensi yang tidak bisa didengar manusia itu ternyata membentuk suatu nyanyian. Suara itu adalah nyanyian, baru diketahui Dr Holy setelah merekam dan menurunkan nadanya agar bisa didengar manusia. Suara itu bukan cericit acak, namun berupa suara-suara berbeda yang tersusun teratur dan berulang seperti kicau burung. Dan ini memenuhi karakteristik suatu nyanyian.
Pertanyaan yang muncul apakah tikus mempelajari nyanyian itu atau memilikinya sejak lahir? Perlu diketahui, hewan lain termasuk lumba-lumba dan burung, tidak begitu saja bisa menyanyi. Mereka mempelajarinya. Bila tikus ternyata belajar, pasti ada bagian otaknya yang digunakan untuk belajar menyanyi. Ini akan menjadi bahan penelitian baru yang menarik. (*)
No comments:
Post a Comment