CINTA merupakan salah satu tema yang sering diangkat dalam sebuah novel. Tapi tema yang diusung Lauren Oliver dalam novelnya yang berjudul Delirium sepertinya sedikit menyimpang. Tidak seperti novel sejenis, dalam novel bergenre distopia ini Oliver mengisahkan bagaimana cinta bukan lagi perasaan yang harus dimiliki setiap orang, namun merupakan wabah penyakit yang harus segera dibasmi dan disembuhkan.
Penawar itu harus diberikan kepada semua orang ketika beranjak dewasa, agar mereka tidak perlu lagi menderita hanya karena memiliki rasa cinta. Penawar itu pun akan diberikan kepada Lena Haloway dan Hana, dua remaja asal Portland yang sebentar lagi menginjak 18 tahun.
Sebenarnya Lena tidak takut dengan prosesi penyembuhan itu. Namun semuanya berubah ketika dia bertemu dengan Alex Sheates, seorang petugas keamanan laboratorium tempat Lena akan disembuhkan. Virus deliria mulai menjangkiti Lena. Sebagian dirinya berusaha memedam rasa cinta terhadap Alex karena dia tidak ingin nasibnya seperti ibunya, yang mati bunuh diri karena tidak mempan oleh penawar itu. Namun sebagian yang lain menginginkan agar virus tersebut terus menjalar.
Belakangan Lena tahu jika Alex yang diketahuinya sudah disembuhkan itu ternyata salah seorang Simpatisan, kelompok masyarakat ilegal yang menganggap cinta bukan penyakit berbahaya. Bahkan Alex ternyata diketahui sering menyelinap ke Alam Liar, tempat para Simpatisan bersembunyi dari pemerintah dan konsorsium yang senantiasa mengejar mereka.
Waktu penyembuhan bagi Lena semakin dekat. Lena bingung, jika dia mendapatkan penyembuhan, semua rasa cintanya kepada Alex akan hilang seketika. Dia akan menjadi robot seperti yang lain: kuliah, dijodohkan, dan berkeluarga dengan orang yang asing baginya. Lalu terbersitlah ide untuk melarikan diri.
Novel yang dinobatkan sebagai New York Times Bestseller ini tidak hanya melulu mengisahkan percintaan antara Alex dan Lena, tapi lebih dari itu. Efek penawar itu tak hanya akan menghilangkan rasa cinta terhadap lawan jenis, namun juga akan berefek pada hubungan antaranggota keluarga. Juga persahabatannya dengan teman-temannya.
Meski merupakan novel terjemahan, namun pembaca tidak akan terlalu kesulitan menangkap cerita ini. Bahasa yang digunakan terasa mengalir sehingga pembaca dapat mencerna dengan mudah novel setebal 518 halaman ini. Bagi yang ingin mencari tema novel cinta dengan sudut pandang yang berbeda, novel ini dapat dicoba untuk dibaca.
(hanhan husna)
Judul Buku : Delirium
Penulis : Lauren Oliver
Penerjemah : Vici Alfanani Purnomo
Penerbit : Mizan
Cetakan : I, Desember 2011
Jumlah Halaman : 518 halaman
Harga :
Dikutip dari INILAHKORAN, Minggu 12 Februari 2012
No comments:
Post a Comment