DI tengah hingar-bingar politik dan kasus hukum dalam negeri yang cenderung tidak pasti, Indonesia sebenarnya merupakan negeri yang sangat luas dengan beragam potensi wisata. Tak hanya potensi alam yang sangat kaya, budaya, masyarakat, dan sejarah pun sangat beragam.
Farid Gaban adalah salah seorang yang berupaya menjelajahi kekayaan alam dan budaya Indonesia. Bersama seorang rekannya, pada kurun waktu 2009-2010 wartawan senior ini melakukan sebuah ekspedisi keliling Indonesia dengan nama Zamrud Khatulistiwa.
Salah satu tempat yang dituju Farid adalah Boven Digoel, sebuah kabupaten yang baru berdiri pada 2002 silam, hasil dari pemekaran Kabupaten Merauke. Tempat ini begitu terpencil, dan untuk dapat mencapai Bove Digoel hanya bisa dilalui lewat Merauke, kawasan paling timur Indonesia. Itu pun tidak mudah, meski ada tiga cara untuk sampai ke Digoel, semuanya tidak mudah. Membutuhkan usaha keras dan biaya yang cukup besar.
Padahal, Digoel merupakan salah satu kawasan yang sangat bersejarah bagi Indonesia. Pasalnya, pada zaman penjajahan Belanda, tidak sedikit tokoh pergerakan yang dibuang ke tempat ini. Salah satunya mantan wakil presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta. Saat itu kawasan Digoel memang menjadi tempat yang tepat untuk mengasingkan para aktivis pergerakan nasional sejak 1927. Dari hasil perjalanannya itu, Farid mendapati bahwa meski peristiwa pengasingan itu terjadi 80 tahun silam, kondisi Digoel tidak banyak berubah.
Kisah perjalanan Farid merupakan satu dari 12 cerita yang terangkum dalam buku berjudul The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta. Setiap cerita mengisahkan perjalanan menakjubkan dari para penulis yang menjelajahi Nusantara. Melalui buku ini, pembaca dapat menemukan kisah-kisah inspiratif dan menarik mengenai keragaman alam dan budaya Indonesia. Seperti kisah mantan presenter televisi Riyani Djangkaru yang takjub dengan keindahan bawah laut Bali, Ve Handojo yang belajar sejarah lewat batik di Trusmin, Rahne Putri di Solo, Richard Miles di Salatiga, Trinzi Mulamawitri dan Alanda Kariza di Lombok, Matatita di Timika - Ewer, Windy Ariestanty di Pulau Sempu, Fajar Nugros di Raja Ampat, atau JFlow di Maluku.
Masing-masing penulis menghadirkan Indonesia dari banyak sisi, mulai dari keindahan budaya, alam, masyarakat, hingga sejarah nusantara. Lewat kisah yang mereka hadirkan, akan menumbuhkan rasa penasaran untuk turut merambah seluruh pelosok Nusantara. (hanhan husna)
Judul : The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta
Penulis : Alinda Kariza, dkk
Penerbit : Gagas Media
Halaman : 256 halaman
Cetakan : Cetakan pertama, 2012
Harga : Rp48.500 Rp41.250
Dikutip dari INILAHKORAN, Minggu 13 Mei 2012
Dikutip dari INILAHKORAN, Minggu 13 Mei 2012
No comments:
Post a Comment