Monday, March 25, 2013

Resensi Buku - TUHAN DALAM OTAK MANUSIA

Neurosains Spiritual, Menjaring Pemimpin yang Sehat dan Waras 

Krisis bangsa ini, yaitu situasi ketika hari demi hari masyarakat selalu dihadapkan pada gejala perilaku yang menyimpang, berakar pada krisis spiritualitas. Oleh karena itu, mestinya kita kian menyadari betapa pentingnya gaya hidup holistik yang tidak hanya memperhatikan aspek-aspek materiil, tetapi juga menekankan pentingnya kehidupan spiritual.

Sifat dan perilaku spiritual —makna hidup, pengalaman spiritual, emosi positif, dan ritual— memiliki pengaruh yang luar biasa dalam banyak hal, dan dalam konteks buku karya dokter Taufik Pasiak ini, pengaruhnya terhadap kesehatan. Diketahui dari riset bahwa mereka yang hidup dengan komponen-komponen spiritual tersebut memiliki kehidupan yang relatif lebih stabil dan lebih berbahagia. Contohnya, mereka yang kerap mengucapkan rasa syukur atas segala sesuatu, atau mereka yang lebih sering mengunjungi rumah ibadah, ternyata lebih tahan terhadap depresi atau kecenderungan bunuh diri dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.

Resensi Buku - A Street Cat Named Bob

Bob Mengubah Hidup James 

Kisah menyentuh dan penuh harapan yang tertuang dalam novel A Street Cat Named Bob. Kisah nyata persahabatan seorang pengamen dan kucingnya yang bertahan hidup dan menemukan harapan di jalan.

Dua tahun setelah James Bowen, seorang musisi jalanan di London, Inggris, --menemukan kucing berwarna jingga (Bob) yang terluka dan duduk di lorong koridor rumah susunnya yang remang-remang itu--, Bob mengubah dunianya. James yang sehari-hari menyambung hidup dari mengamen berpenghasilan tak menentu, dia juga sedang dalam pemulihan dari kecanduan heroin. Usianya sudah menjelang tiga puluhan, tapi dia merasa belum menemukan tujuan hidupnya selain hanya untuk bertahan hidup. Hidupnya benar-benar kacau, dia kehilangan kontak dengan keluarganya dan bisa dibilang tidak punya teman di dunia ini.

Sunday, March 24, 2013

Resensi Buku - The Tsunami Effect

Ruang-Inspirasi Temukan Potensi 

Mengapa kalau ingin asin, menggunakan garam? Bila ingin pedas, memakai cabai? Barangkali Anda akan menyadari, betapa mudahnya memasak apa pun setelah memahami setiap kodrat bumbu-bumbu masakan tersebut. Sungguh, sangat mudah dan memudahkan, bukan? “Inilah yang disebut dengan kodrat, sifat asli atau bawaan sejak lahir. Sesuatu yang telah Allah tetapkan kepada setiap makhluk,” ujar sang guru menjawab pertanyaannya yang sengaja diajukan ke sang penulis. “Sekarang, bayangkan kalau kamu sudah menyadari kodratmu, bagaimana rasanya? Beliau jeda sejenak, lalu melanjutkan, “Apakah saat ini kamu sudah menyadari kodratmu?”

Sunday, March 3, 2013

Resensi Buku - GAYAGAY

GAYAGAY, Investigasi Jurnalistik dalam Fiksi

Berbicara tentang gay memang kontroversial, apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Kata gay bermula di Inggris pada Abad Ke-12 dari bahasa Prancis gai. Arti sesungguhnya dari kata ini adalah sukacita, kebebasan, bersinar, dan bergairah. Gay sepertinya telah menjadi sebuah gaya hidup dan mulai diterima di masyarakat Barat, sampai-sampai ada negara yang mengesahkan adanya pernikahan sesama jenis ini.

Ternyata, kisah ini juga terjadi jauh sebelum Abad Ke-12, bahkan tertuang dalam Alkitab dan Alquran yang menerangkan bahwa homoseksualitas adalah tindakan yang tidak alami dan diembuskan oleh godaan setan yang menyesatkan penduduk Kota Sodom/Kaum Nabi Luth.

Resensi Buku - PANCASILA

Pancasila, Falsafah Hidup Antiterorisme

Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat, pada tanggal 11 September 2001 yang dikenal sebagai September Kelabu, memakan 3.000 korban. Kejadian ini benar-benar memengaruhi kebijakan politik seluruh negara-negara di dunia, sehingga menjadi titik tolak persepsi untuk memerangi terorisme sebagai musuh internasional. Pembunuhan massal tersebut telah mempersatukan dunia melawan terorisme. Terlebih lagi dengan diikuti terjadinya Tragedi Bali, tanggal 12 Oktober 2002, yang merupakan tindakan teror dan menimbulkan korban sipil besar, menewaskan 184 orang dan melukai lebih dari 300 orang.

Resensi Buku - Alazhi, Perawan Xinjiang

Alazhi, Tragedi Kehidupan Saudara Muslim Uyghur

Rasa ingin tahun penulis novel, Nuthayla Anwar Shihab, akan kehidupan Muslimin Uyghur di Xinjiang, Cina, selalu mengusik hatinya. Bagaimana rasanya menjadi sekelompok manusia yang “berbeda” di tengah negara raksasa yang selalu memagari dirinya dengan tirai bambu? Mungkin juga mengusik hati saudara Muslim di penjuru dunia, tak terkecuali negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia?

Novel dengan judul Alazhi Perawan Xinjiang: Perjalanan Cinta Gadis Muslim Uyghur ini, pasti akan memenuhi sedikit keingintahuan itu. Sang penulis novel, Nuthayla, sampai harus meluangkan waktunya berkunjung ke negeri Cina. Untuk sebuah tekad, mencari jawaban semua itu. Dan, takdir mempertemukannya dengan sang tokoh dalam novel ini, Alazhi binti Musha. Sungguh, dia berhasil mengorek cerita tentang kehidupan Muslim di Provinsi Xinjiang, Cina, itu. Kisah yang sanggup menjungkirbalikkan perasaan.