Mewarnai merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan, bahkan menurut para pakar, mewarnai dapat meningkatkan daya kreativitas. Misalnya, dengan mengamati alam dan lingkungan, kemudian menuangkannya dalam gambar dan diwarnai, secara tidak langsung telah mengasah kepekaan dan ketajaman cara berpikir.
Salah satu alat mewarnai yang tidak asing lagi adalah krayon. Pewarna yang terbuat dari minyak dan lilin ini mempunyai warna-warna yang menarik. Di pasaran, Anda akan menemukan berbagai jenis krayon dengan kualitas yang berbeda-beda. Tentu saja, bila menghendaki krayon yang bagus harganya pun lebih mahal. Krayon yang kualitasnya bagus akan menghasilkan gambar dengan warna yang indah. Namun sebenarnya itu tidak mutlak, dengan krayon yang biasa pun Anda dapat menghasilkan gambar dengan warna yang menarik, asal kita tahu caranya. Untuk itu, dibutuhkan teknik mewarnai dan kemampuan mengombinasikan warna dengan benar.
Sekilas tentang krayon Sekitar tahun 1903, krayon untuk anak-anak pertama kali ditemukan. Krayon ini dibuat dari campuran kapur dan minyak. Penemunya adalah Edwin Binney dan sepupunya, Harlold Smith, yang berasal dari Easton, Pennsylvinia, Amerika. Karena terbuat dari campuran kapur dan minyak, Alice Binney (istri Edwin) nenamakannya crayon. Nama iini diambil dari bahas Prancis, yaitu craie (artinya kapur) dan oleaginous (artinya minyak).
Sebelum krayon ditemukan, para seniman lebih memilih menggunakan cat minyak dan akrilik sebagai cat untuk melukis. Namun, mereka merasa kesulitan ketika berusaha menyosialisasikan bahan ini ke anak-anak. Cat minyak dan akrilik merupakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak ramah lingkungan. Pada tahun 1921, seorang seniman dan pemikir dari Jepang bernama Yamamoto berhasil membuat krayon yang berkualitas tinggi. hasilnya lebih lembut, halus, dan tingkat kecemerlangannya sangat tinggi.
Pada tahun 1947, seniman Henri Goet dan Pablo Picasso mengadakan pembicaraan untuk merancang produk untuk anak-anak. Picasso berkata bahwa dia ingin membuat krayon yang dapat digunakan di mana saja. Akhirnya pada tahun 1949 terciptalah krayon profesional yang pertama. Warna-warna yang cemerlang dan jarak gradasi yang dihasilkan lebih panjang.
Mengenal warna Sebelum menggoreskan krayon pada gambar, berikut ini sedikit pengetahuan mengenai warna. Pertama, Warna Primer atau disebut juga Warna Pokok. Warna ini berdiri sendiri karena bukan hasil campuran dari warna lain. Warna primer terdiri atas tiga warna yaitu merah, kuning , dan biru. Kedua, Warna Sekunder merupakan hasil pencampuran dari dua warna primer, seperti merah dicampur kuning = menghasilkan warna oranye; merah dicampur biru = menghasilkan warna ungu; dan biru + kuning = hijau. Ketiga, Warna Berlawanan adalah dua warna yang saling berlawanan, yaitu antar warna primer dan warna sekunder. Warna berlawanan digunakan untuk menghasilkan kesan, seperti merah x hijau; biru x oranye; kuning x ungu.
Krayon yang dijual di toko mempunyai berbagai variasi warna. Banyaknya warna dari paket krayon sebenarnya berasal dari pencampuran warna-warna primer dan warna-warna sekunder. Semakin banyak hasil pencampuran warnanya, semakin banyak pula variasi warna yang dihasilkan. Seperti: kuning oranye (yellow orange), kuning, kuning lemon (yellow lemon), kuning kehijauan (yellow green), hijau, biru laut (aqua marine), biru, ungu muda (light purple), ungu, merah, merah terang (vermilion), merah tua (scarlet).
Melalui buku “Mudah Mewarnai dengan Krayon”, sang penulis mencoba berbagi pengalaman. Satu seri buku ini terdiri dari lima tema/buku, yaitu tentang Hewan Liar, Hewan Ternak, Hewan Air, Alat Transportasi, dan Buah-buahan. Dengan langsung mengajak anak-anak mewarnai gambar hewan, alat transportasi yang mudah dikenali di kehidupan sehari-hari, Anda telah mengenalkan pada mereka mengenal warna, teknik gradasi, sampai latihannya. Lengkap disertai juga tahapan-tahapannya sehingga lebih mudah dipahami, bahkan tanpa guru sekalipun.
Sekali lagi, seringkali Anda berpikir bahwa kualitas krayon merupakan satu-satunya faktor yang menentukan bagus tidaknya hasil mewarnai. Sampai-sampai harus menggunakan krayon yang bermerek dan harganya mahal agar hasilnya bagus. Padahal, dengan krayon yang biasa pun kita bisa menghasilkan gambar yang bagus, asal tekniknya tepat dan pemilihan warnanya sesuai atau tidak asal corat-coret.
Anda, bisa mereferesnikan atau menghadiahkan buku buku ini ke putra-putri, adik-adik Anda, di usia emas mereka. “Mudah Mewarnai dengan Krayon” akan memberikan panduan yang lengkap bagi mereka untuk mewarnai dengan menggunakan krayon, dari mengenal warna, mengenal aneka teknik mewarnai, sampai latihannya. Plus, disertai tahapan-tahapan pewarnaannya.
Selamat mencoba, ternyata mewarnai itu mudah, apalagi dengan krayon. Hasilnya luar biasa!
Judul : Mudah Mewarnai dengan Krayon: Hewan Liar, Hewan Ternak, Alat Transportasi, dan Buah-buahan
ISBN : 978-602-455-545-0
Karya : Edi Sukmana
Diterbitkan : Penerbit Bhuana Ilmu Populer
Cetakan I : 2018
Tebal : 36 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 24 x 18 cm
Showing posts with label RESENSI BUKU. Show all posts
Showing posts with label RESENSI BUKU. Show all posts
Wednesday, September 5, 2018
Monday, October 24, 2016
Resensi Buku: Demokrasi ala Tukang Copet
Judul Resensi Buku:
Sindiran Jadi Perenungan, untuk Mengenal Jati Diri!
(Resensi Buku: Demokrasi ala Tukang Copet) -- Sesungguhnya, dengan sindiran dan perenungan ini, Kang Sobary ingin mengajak kita pulang ke jadi diri kita.
Mohamad Sobary, siapa yang tak kenal sosok yang telah mewarnai Kantor Berita pelat merah selama lima setengah tahun ini? Ya, sosok yang akrab disapa Kang Sobary ini, adalah salah satu budayawan dan esais terkemuka di Indonesia. Lahir di Bantul, Yogyakarta, 7 Agustus 1952, Kang Sobary dulu bercita-cita menjadi ahli agama. Untuk mewujudkan impiannya, dia berhasrat sekolah di PGA dan IAIN. Namun, nasib membawanya ke Sekolah Pekerjaan Sosial Atas. Studi selanjutnya ialah di Departemen Sosial Universitas Indonesia. Kemudian, dia kuliah di Monash, Australia. Sepertinya gak cukup hanya membaca resensi di blog Best-seller Books ini, miliki juga bukanya.
(Resensi Buku: Demokrasi ala Tukang Copet) -- Sesungguhnya, dengan sindiran dan perenungan ini, Kang Sobary ingin mengajak kita pulang ke jadi diri kita.
Mohamad Sobary, siapa yang tak kenal sosok yang telah mewarnai Kantor Berita pelat merah selama lima setengah tahun ini? Ya, sosok yang akrab disapa Kang Sobary ini, adalah salah satu budayawan dan esais terkemuka di Indonesia. Lahir di Bantul, Yogyakarta, 7 Agustus 1952, Kang Sobary dulu bercita-cita menjadi ahli agama. Untuk mewujudkan impiannya, dia berhasrat sekolah di PGA dan IAIN. Namun, nasib membawanya ke Sekolah Pekerjaan Sosial Atas. Studi selanjutnya ialah di Departemen Sosial Universitas Indonesia. Kemudian, dia kuliah di Monash, Australia. Sepertinya gak cukup hanya membaca resensi di blog Best-seller Books ini, miliki juga bukanya.
Labels:
RESENSI BUKU
Resensi Buku: MULUNG BENTANG
Asyiknya Fiksimini Episode Kedua
(Resensi Buku: Mulung Bentang) -- Di antara yang terus produktif menulis cerita pendek dalam bahasa Sunda yang kemudian disebut dengan fiksimini atau fikmin adalah Kang Dudung Ridwan, yang karya-karyanya kemudian dibukukan dalam “Bulan Buleud dina Jandela” (Maret 2013) yang isinya terdiri atas seratus lebih fiksimini dan “Mulung BĂ©ntang” (Mei 2016) ada lebih dari 70 fiksimini.
Dudung Ridwan alias Kang Dudung lahir di Bandung 49 tahun yang lalu. Kang Dudung tertarik dengan sastra sejak kuliah di Fakultas Sastra Unpad (1991). Dari sejak mahasiswa, sering tulis-menulis di koran dan pernah menjadi wartawan di Mandala Minggu (1993). Capek menjadi wartawan –jeung gajihna leutik di koran leutik mah—pindah ke Penerbit ITB sampai dengan 1999 sambil terus melanjutkan kuliah di Fisip Unpad. Sejak itu, pindah kerja lagi ke Penerbit Mizan sampai sekarang, menjadi editor bahasa.
Jadi, “Mulung Bentang” merupakan kumpulan fiksimina karya Kang Dudung yang terbit menjadi buku kedua setelah buku kumpulan fiksimina pertamanya, “Bulan Buleud dina Jandela”. Menurut peresensi, memang menyenangkan membaca fiksimini bahasa Sunda. Berbeda dengan fiksiminia bahasa Indonesia yang panjangnya terbatas sebanyak 144 karakter. Beda lagi dengan cerita pendek basa Sunda yang hampir mirip pendeknya dengan fiksimini bahasa Indonesia tapi berbeda aturannya. Pengin tahu apa itu fiksimini, Anda bisa baca karya kumpulan fiksimini sang penulis di blog Best-seller Books ini.
Labels:
RESENSI BUKU
Resensi Buku: Jokowi, Beragama dalam Tindakan
Judul Resensi Buku:
Tindakan Lebih Fasih dari Lisan dan Tulisan
(Resensi Buku: Jokowi, Beragama dalam Tindakan) -- Dia terlahir sebagai Muslim, bukan abangan, bukan pula ateis. Muslim yang aplikatif, bukan sekadar normatif. Agama tidak semata ada dalam kitab suci dan tempat-tempat ibadah, tapi ada di sekujur tubuh dari pikiran di kepala, lisan di mulut, hati di dada, kemudian melahirkan perbuatan sebagai atsari sujud.
Seorang pemimpin lahir sesuai dengan zamannya. Namun kesesuaian itu tidak muncul dengan sendirinya. Ibarat sebuah keris ia ditempa dalam api dan penderitaan, sebelum akhirnya diisi pamor. Kesejukan dalam pikir dan perbuatan yang dibawa Kanjeng Rasul Muhammad saw, menjadi oase di tengah kaum jahiliah Quraish saat itu. Tapi oase itu tidak muncul dengan sendirinya. Muhammad telah ditempa dalam berbagai kondisi. Ketika kemunafikan menjadi Tuhan baru, Muhammad tampil dengan bersikukuh memegang teguh kejujuran. Sehingga pada akhirnya diakui oleh semua—termasuk kaum munafikin—dengan menyematkan gelar pada pemuda Muhammad sebagai al-amin. Bagaimana menurutmu, apakah tamsil yang tayang di blog Best-seller Books ini mewakili gambaran sang tokoh?
(Resensi Buku: Jokowi, Beragama dalam Tindakan) -- Dia terlahir sebagai Muslim, bukan abangan, bukan pula ateis. Muslim yang aplikatif, bukan sekadar normatif. Agama tidak semata ada dalam kitab suci dan tempat-tempat ibadah, tapi ada di sekujur tubuh dari pikiran di kepala, lisan di mulut, hati di dada, kemudian melahirkan perbuatan sebagai atsari sujud.
Seorang pemimpin lahir sesuai dengan zamannya. Namun kesesuaian itu tidak muncul dengan sendirinya. Ibarat sebuah keris ia ditempa dalam api dan penderitaan, sebelum akhirnya diisi pamor. Kesejukan dalam pikir dan perbuatan yang dibawa Kanjeng Rasul Muhammad saw, menjadi oase di tengah kaum jahiliah Quraish saat itu. Tapi oase itu tidak muncul dengan sendirinya. Muhammad telah ditempa dalam berbagai kondisi. Ketika kemunafikan menjadi Tuhan baru, Muhammad tampil dengan bersikukuh memegang teguh kejujuran. Sehingga pada akhirnya diakui oleh semua—termasuk kaum munafikin—dengan menyematkan gelar pada pemuda Muhammad sebagai al-amin. Bagaimana menurutmu, apakah tamsil yang tayang di blog Best-seller Books ini mewakili gambaran sang tokoh?
Labels:
RESENSI BUKU
Sunday, October 11, 2015
Resensi Buku: Driving Honda
Judul Resensi Buku:
Apa Rahasia Sukses Honda?
(Resensi Buku: Driving Honda) -- Sejak berdiri pada 1949, Honda telah berkembang menjadi produsen mobil terbesar kelima di dunia dan produsen sepeda motor nomor satu di dunia, dan dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling inovatif. Apa rahasianya?
Menurut sang penulis, Jeffrey Rothfender, yang membedakan Honda dari pesaingnya di Jepang maupun di ajang internasional adalah seperangkat prinsip manajemen yang tak biasa. “Honda Way” mencakup sesentralisasi, bukan kendali kantor pusat; kebebasan litbang, bukan sekadar efisiensi; kesetaraan bagi gagasan semua orang, bukan struktur organisasi bertingkat; dan keberanian mempertanyakan kembali apa yang dianggap sudah biasa. Itu baru sebagian dari gagasan-gagasan yang ditanamkan Soichiro Honda, sang pendiri Honda, dalam DNA perusahaannya. Benar-benar inspiratif sang tokoh pendiri Honda ini, ayo baca lagi tokoh-tokoh inspiratif melalui buku di blog Best-seller Books.
Apa Rahasia Sukses Honda?
(Resensi Buku: Driving Honda) -- Sejak berdiri pada 1949, Honda telah berkembang menjadi produsen mobil terbesar kelima di dunia dan produsen sepeda motor nomor satu di dunia, dan dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling inovatif. Apa rahasianya?
Menurut sang penulis, Jeffrey Rothfender, yang membedakan Honda dari pesaingnya di Jepang maupun di ajang internasional adalah seperangkat prinsip manajemen yang tak biasa. “Honda Way” mencakup sesentralisasi, bukan kendali kantor pusat; kebebasan litbang, bukan sekadar efisiensi; kesetaraan bagi gagasan semua orang, bukan struktur organisasi bertingkat; dan keberanian mempertanyakan kembali apa yang dianggap sudah biasa. Itu baru sebagian dari gagasan-gagasan yang ditanamkan Soichiro Honda, sang pendiri Honda, dalam DNA perusahaannya. Benar-benar inspiratif sang tokoh pendiri Honda ini, ayo baca lagi tokoh-tokoh inspiratif melalui buku di blog Best-seller Books.
Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 1-3
Tiga Novel Remy Sylado: Perempuan Bernama Arjuna
(Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 1-3) -- APAKAH Anda termasuk orang yang menunggu karya fiksi bermutu? Jika itu pertanyaannya, maka yang ditunggu telah tiba. Sekali lagi, Remy Sylado, menulis novel bermutu yang diberi judul Perempuan Bernama Arjuna, sebuah trilogi.
Penulis novel ini dalam berkarya sering mencantumkan nama-nama yang malah kemudian lebih beken dari nama aslinya, seperti Alif Danya Munsyi. Selain itu juga, punya nama lain seperti Juliana C Panda, Dova Zila, dan Jubal Anak Perang Imanuel. Dalam novel ini sang penulis menggunakan nama Remy Sylado. Sang penulis yang lahir di Makassar, 12 Juli 1945 ini dikenal luas sebagai seniman tulen yang hidupnya penuh pengalaman berkesenian dalam berbagai kegiatan, baik itu drama, film, musik, puisi, juga susastra. Dan, Anda bisa baca-baca hasil karya Remy Sylado yang lain di blog Best-seller Books ini.
Saturday, October 10, 2015
Resensi Buku: Entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi
Judul Resensi Buku:
Ulama-Saudagar Melawan Musuh Kemanusiaan
(Resensi Buku: Entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi) -- HIDUP adalah proses dan proses terbaik adalah dengan cara mendudukkan proses sebagai pembelajaran. Belajar dari kenyataan adalah sesuatu yang penting. Tidak setiap orang punya waktu untuk melakukan studi lapangan langsung. Hadirnya buku ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi siapa saja yang menginginkan. “Entrepreneur Oganik” adalah sebuah studi tentang pelaku utama, KH Fuad Affandi, salah seorang tokoh penting dibalik pengembangan agrobisnis modern di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabli, Kabupaten Bandung.
Buku berjudul “Entrepreneur Organik” adalah cermin bagaimana salah satu gerakan lokal itu tumbuh berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Meskipun buku ini menjadikan KH Fuad Affandi (yang lebih suka dipanggil Emang) sebagai tokoh sentral, namun pembaca akan mendapatkan eksplorasi gerakan lokal tersebut dibangun. Pertama, strategi pembangunan kesadaran kaum tani. Kedua, membangun kepercayaan pada organisasi dan koperasi agrobisnis yang para kaum tani di Desa Alamendah tersebut sebelumnya kurang memiliki kesadaran berorganisasi secara baik. Ketiga, membangun sebuah pandangan hidup pentingnya membuka kerja sama secara lintas ideologi, lintas mazhab, lintas etnik, dan lintas agama. Benar-benar bacaan yang bergizi yang bisa Anda simak di blog Best-seller Books ini.
Ulama-Saudagar Melawan Musuh Kemanusiaan
(Resensi Buku: Entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi) -- HIDUP adalah proses dan proses terbaik adalah dengan cara mendudukkan proses sebagai pembelajaran. Belajar dari kenyataan adalah sesuatu yang penting. Tidak setiap orang punya waktu untuk melakukan studi lapangan langsung. Hadirnya buku ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi siapa saja yang menginginkan. “Entrepreneur Oganik” adalah sebuah studi tentang pelaku utama, KH Fuad Affandi, salah seorang tokoh penting dibalik pengembangan agrobisnis modern di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabli, Kabupaten Bandung.
Buku berjudul “Entrepreneur Organik” adalah cermin bagaimana salah satu gerakan lokal itu tumbuh berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Meskipun buku ini menjadikan KH Fuad Affandi (yang lebih suka dipanggil Emang) sebagai tokoh sentral, namun pembaca akan mendapatkan eksplorasi gerakan lokal tersebut dibangun. Pertama, strategi pembangunan kesadaran kaum tani. Kedua, membangun kepercayaan pada organisasi dan koperasi agrobisnis yang para kaum tani di Desa Alamendah tersebut sebelumnya kurang memiliki kesadaran berorganisasi secara baik. Ketiga, membangun sebuah pandangan hidup pentingnya membuka kerja sama secara lintas ideologi, lintas mazhab, lintas etnik, dan lintas agama. Benar-benar bacaan yang bergizi yang bisa Anda simak di blog Best-seller Books ini.
Resensi Buku: Negeriku; Musibah & Konflik yang Berkepanjangan
Judul Resensi Buku:
Kependudukan, Kunci Sukses Pembangunan
(Resensi Buku: Negeriku; Musibah & Konflik yang Berkepanjangan) -– SALAH Satu kunci sukses pembangunan adalah bagaimana menggerakkan secara optimum potensi sumber daya manusia. Dunia global dengan batas dan sekat yang semakin abstrak, membuat Indonesia sangat rentan terhadap berbagai pengaruh dari luar. Dalam konteks ini, pembangunan sumber daya manusia Indonesia menjadi skala prioritas yang tidak bisa ditunda.
Buku yang sekarang berada di tangan Anda ini adalah buah karya Soeroso Dasar. Pikiran dan perasaannya galau melihat negeri tercinta, yang tak kunjung sembuh didera masalah dan konflik yang berkepanjangan. Buku ini adalah refleksi batin Soeroso ketika mencermati keadaan negeri tempatnya bernaung hidup. Baca juga ulasan buku-buku yang ditulis penulis yang juga peneliti di bidang kependudukan ini di blog Best-seller Books.
Kependudukan, Kunci Sukses Pembangunan
(Resensi Buku: Negeriku; Musibah & Konflik yang Berkepanjangan) -– SALAH Satu kunci sukses pembangunan adalah bagaimana menggerakkan secara optimum potensi sumber daya manusia. Dunia global dengan batas dan sekat yang semakin abstrak, membuat Indonesia sangat rentan terhadap berbagai pengaruh dari luar. Dalam konteks ini, pembangunan sumber daya manusia Indonesia menjadi skala prioritas yang tidak bisa ditunda.
Buku yang sekarang berada di tangan Anda ini adalah buah karya Soeroso Dasar. Pikiran dan perasaannya galau melihat negeri tercinta, yang tak kunjung sembuh didera masalah dan konflik yang berkepanjangan. Buku ini adalah refleksi batin Soeroso ketika mencermati keadaan negeri tempatnya bernaung hidup. Baca juga ulasan buku-buku yang ditulis penulis yang juga peneliti di bidang kependudukan ini di blog Best-seller Books.
Resensi Buku: Dicari, Menteri Kependudukan
Judul Resensi Buku:
Menteri Kependudukan sebuah Keniscayaan!
(Resensi Buku: Dicari, Menteri Kependudukan) -- SEJARAH Panjang program pembangunan kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga di negeri ini diwarnai era pasang surut. Indonesia pernah mengalami periode keemasan, termarginalkan, dan kini periode reposisi. Perjalanan berharga tersebut mestinya dijadikan pelajaran dan menjadi catatan. Ingat, hasil yang kita nikmati hari ini merupakan buah yang pernah ditanam!
Menata masalah pembangunan memang sulit dan rumit. Masalahnya terkadang bukan pada manajemennya yang salah, tetapi lebih sering pada masalah dasarnya, yakni pada desain organisasi. Dalam sistem pemerintahan presidensial, arah pembangunan di Indonesia sangat ditentukan oleh sejauh mana para pembantu presiden –dalam hal ini para menteri—mampu merumuskan kebijakan pembangunan itu sendiri. Kali ini Best-seller Books mengetengahkan bacaan yang cukup serius, tapi jangan salah membaca buku ini tidak harus mengernyitkan kening ya.
Menteri Kependudukan sebuah Keniscayaan!
(Resensi Buku: Dicari, Menteri Kependudukan) -- SEJARAH Panjang program pembangunan kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga di negeri ini diwarnai era pasang surut. Indonesia pernah mengalami periode keemasan, termarginalkan, dan kini periode reposisi. Perjalanan berharga tersebut mestinya dijadikan pelajaran dan menjadi catatan. Ingat, hasil yang kita nikmati hari ini merupakan buah yang pernah ditanam!
Menata masalah pembangunan memang sulit dan rumit. Masalahnya terkadang bukan pada manajemennya yang salah, tetapi lebih sering pada masalah dasarnya, yakni pada desain organisasi. Dalam sistem pemerintahan presidensial, arah pembangunan di Indonesia sangat ditentukan oleh sejauh mana para pembantu presiden –dalam hal ini para menteri—mampu merumuskan kebijakan pembangunan itu sendiri. Kali ini Best-seller Books mengetengahkan bacaan yang cukup serius, tapi jangan salah membaca buku ini tidak harus mengernyitkan kening ya.
Resensi Buku: Dr. KRAy. C.A. Ariyanti P.S., MH.
Judul Resensi Buku:
Membuka Langkah Mencipta Sejarah
(Resensi Buku: Dr. KRAy. C.A. Ariyanti P.S., MH.) -- “Membuka langkah mencipta sejarah, itulah gambaran perjalanan seorang Dr KRAy CA Ariyanti PS, MH sampai dengan usianya sekarang ini,” cerita Agus M Irkham, penulis buku biografi sang tokoh (Ariyanti), saat memberikan ulasan pada launching buku otobiografi Ariyanti di Hotel Holiday Inn Bandung, Jawa Barat, Rabu 12 Agustus 2015.
Launching buku otobiografi “Dr KRAy CA Ariyanti PS, MH” sekaligus syukuran peringatan hari jadi yang ke-70 tahun sang tokoh. Hangat, akrab, dan membahagiakan. Tiga kata itu yang dirasakan ketika mengenal lebih dekat Dr KRAy CA Ariyanti PS, MH, yang lebih akrab disapa dengan Ibu Ariyanti. Meskipun sudah berada di usia senja, dan pernah sakit sangat berat, Ibu Ariyanti masih bisa mengingat banyak hal. Mulai dari masa kecilnya di Cirebon, masa remaja saat sekolah di Semarang, awal pernikahan, mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Ariyanti, hingga saat menjadi Tenaga Profesional di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI). Termasuk cerita saat menyelesaikan kuliah S-3 di Universiti Kebangsaan Malaysia. Sungguh bacaan menarik bila ingin mengambil teladan dari sang tokoh nasional pendidikan nonformal Indonesia ini di blog Best-seller Books.
Membuka Langkah Mencipta Sejarah
(Resensi Buku: Dr. KRAy. C.A. Ariyanti P.S., MH.) -- “Membuka langkah mencipta sejarah, itulah gambaran perjalanan seorang Dr KRAy CA Ariyanti PS, MH sampai dengan usianya sekarang ini,” cerita Agus M Irkham, penulis buku biografi sang tokoh (Ariyanti), saat memberikan ulasan pada launching buku otobiografi Ariyanti di Hotel Holiday Inn Bandung, Jawa Barat, Rabu 12 Agustus 2015.
Launching buku otobiografi “Dr KRAy CA Ariyanti PS, MH” sekaligus syukuran peringatan hari jadi yang ke-70 tahun sang tokoh. Hangat, akrab, dan membahagiakan. Tiga kata itu yang dirasakan ketika mengenal lebih dekat Dr KRAy CA Ariyanti PS, MH, yang lebih akrab disapa dengan Ibu Ariyanti. Meskipun sudah berada di usia senja, dan pernah sakit sangat berat, Ibu Ariyanti masih bisa mengingat banyak hal. Mulai dari masa kecilnya di Cirebon, masa remaja saat sekolah di Semarang, awal pernikahan, mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Ariyanti, hingga saat menjadi Tenaga Profesional di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI). Termasuk cerita saat menyelesaikan kuliah S-3 di Universiti Kebangsaan Malaysia. Sungguh bacaan menarik bila ingin mengambil teladan dari sang tokoh nasional pendidikan nonformal Indonesia ini di blog Best-seller Books.
Resensi Buku: BASONG HADJI MAGANA
Judul Resensi Buku:
Api Peristiwa Galung Lombok
(Resensi Buku: Basong Hadji Magana) -- PERISTIWA Galung Lombok, Provinsi Sulawesi Barat, menjadi catatan kelam, sebuah tragedi kejahatan perang pada masa pendudukan Belanda di bumi Sulawesi yang dilakukan Westerling dan pasukannya. Komandan Depot Speciale Troepen (DST) atau Pasukan Khusus dari Nederland Indische Civil Administration (NICA) beserta segenap pasukan pendudukan Belanda telah membantai 40.000 rakyat yang terjadi di Galung Lombok dan sekitarnya di Sulawesi.
Buku “BASONG HADJI MAGANA: Api Peristiwa Galung Lombok” ini adalah sebuah memoar sang tokoh, yang sekaligus menjadi Panglima Gapri 5.3.1. setelah gugurnya Muhammad Soleh Bandjar, tentang perang mempertahankan kemerdekaan dan perlawanan terhadap negara boneka bentukan Belanda, Negara Indonesia Timur (NIT) di Sulawesi (Negara boneka yang dibentuk setelah dilaksanakan Konferensi Malino pada 16-22 Juli 1946 dan Konferensi Denpasar pada 7-24 Desember 1946). Cerita tokoh dari Sulawesi ini baru bisa diterbitkan tahun ini (2015) sejak 1970-an sang tokoh telah mendokumentasikan catatan pribadinya. Dan, Anda pembaca berkesempatan membaca resensinya di blog Best-seller Books.
Api Peristiwa Galung Lombok
(Resensi Buku: Basong Hadji Magana) -- PERISTIWA Galung Lombok, Provinsi Sulawesi Barat, menjadi catatan kelam, sebuah tragedi kejahatan perang pada masa pendudukan Belanda di bumi Sulawesi yang dilakukan Westerling dan pasukannya. Komandan Depot Speciale Troepen (DST) atau Pasukan Khusus dari Nederland Indische Civil Administration (NICA) beserta segenap pasukan pendudukan Belanda telah membantai 40.000 rakyat yang terjadi di Galung Lombok dan sekitarnya di Sulawesi.
Buku “BASONG HADJI MAGANA: Api Peristiwa Galung Lombok” ini adalah sebuah memoar sang tokoh, yang sekaligus menjadi Panglima Gapri 5.3.1. setelah gugurnya Muhammad Soleh Bandjar, tentang perang mempertahankan kemerdekaan dan perlawanan terhadap negara boneka bentukan Belanda, Negara Indonesia Timur (NIT) di Sulawesi (Negara boneka yang dibentuk setelah dilaksanakan Konferensi Malino pada 16-22 Juli 1946 dan Konferensi Denpasar pada 7-24 Desember 1946). Cerita tokoh dari Sulawesi ini baru bisa diterbitkan tahun ini (2015) sejak 1970-an sang tokoh telah mendokumentasikan catatan pribadinya. Dan, Anda pembaca berkesempatan membaca resensinya di blog Best-seller Books.
Saturday, August 8, 2015
Resensi Buku: Pelangi Kerlap-kerlip
Judul Resensi Buku:
Pelangi yang Mempertahankan Warna-warni
(Resensi Buku: Pelangi Kerlap-kerlip) -- “PELANGI Kerlap-kerlip” adalah novel perdana karya Dewi Pelangi, seorang ibu pendidik yang sehari-hari disibukkan dengan kewajibannya mengajar, juga tetap memperhatikan dan mengurus sendiri dua putri buah hatinya, Ratu Audi dan Putri Mawadah.
Sebelumnya, penulis lebih banyak menghasilkan buku-buku dan naskah-naskah karya orang lain untuk disunting/diedit. Sejak lulus dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Jurusan Editing/Penyuntingan, putri kelahiran Bogor ini langsung mengamalkan ilmu yang didapatnya di bangku kuliah kemudian diaplikasikan di dunia kerja. Dengan bekerja di dunia media massa dan di beberapa penerbit di Bandung maupun Bogor. Bagi pembaca yang ingin ikut merasakan adukan perasaan yang diilhami dari kisah nyata ini baca dulu blog Best-seller Books ini baru miliki bukunya.
Pelangi yang Mempertahankan Warna-warni
(Resensi Buku: Pelangi Kerlap-kerlip) -- “PELANGI Kerlap-kerlip” adalah novel perdana karya Dewi Pelangi, seorang ibu pendidik yang sehari-hari disibukkan dengan kewajibannya mengajar, juga tetap memperhatikan dan mengurus sendiri dua putri buah hatinya, Ratu Audi dan Putri Mawadah.
Sebelumnya, penulis lebih banyak menghasilkan buku-buku dan naskah-naskah karya orang lain untuk disunting/diedit. Sejak lulus dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Jurusan Editing/Penyuntingan, putri kelahiran Bogor ini langsung mengamalkan ilmu yang didapatnya di bangku kuliah kemudian diaplikasikan di dunia kerja. Dengan bekerja di dunia media massa dan di beberapa penerbit di Bandung maupun Bogor. Bagi pembaca yang ingin ikut merasakan adukan perasaan yang diilhami dari kisah nyata ini baca dulu blog Best-seller Books ini baru miliki bukunya.
Labels:
RESENSI BUKU
Resensi Buku: Mulailah Berbisnis Sebelum Usia 25 Tahun
Judul Resensi Buku:
Penulis yang sehari-harinya sebagai pegiat media di harian umum yang terbit seantero Jawa Barat, seolah menjadikan buku motivasi bisnis yang baru terbit ini untuk melengkapi karya-karyanya yang telah diterbitkan sebelumnya. Seperti, “50 Ritual Pagi Miliarder Dunia”, “11 Wags Paling Hot Abad Ini”, “11 Wags Paling Kontroversial Abad Ini”, “Marc Marquez Si Semut Mirah Pemecah Rekor”, dan “Ide Bisnis Anda Memang Brilian”. Dan resensi buku-buku tersebut dimuat di blog ini Best-seller Books.
Mulailah dan Berhentilah Bicara!
(Resensi Buku: Mulailah Berbisnis Sebelum Usia 25 Tahun) -- SATU Lagi di bulan Juli 2015 ini, sang penulis produktif, Budi Safa’at menuangkan idenya dengan menulis buku motivasi “Mulailah Berbisnis Sebelum Usia 25 Tahun” yang mengajak para insan muda untuk tidak ragu menjemput kesuksesan mereka melalui bisnis. Mulailah dan Berhentilah Bicara!
(Resensi Buku: Mulailah Berbisnis Sebelum Usia 25 Tahun) -- SATU Lagi di bulan Juli 2015 ini, sang penulis produktif, Budi Safa’at menuangkan idenya dengan menulis buku motivasi “Mulailah Berbisnis Sebelum Usia 25 Tahun” yang mengajak para insan muda untuk tidak ragu menjemput kesuksesan mereka melalui bisnis. Mulailah dan Berhentilah Bicara!
Penulis yang sehari-harinya sebagai pegiat media di harian umum yang terbit seantero Jawa Barat, seolah menjadikan buku motivasi bisnis yang baru terbit ini untuk melengkapi karya-karyanya yang telah diterbitkan sebelumnya. Seperti, “50 Ritual Pagi Miliarder Dunia”, “11 Wags Paling Hot Abad Ini”, “11 Wags Paling Kontroversial Abad Ini”, “Marc Marquez Si Semut Mirah Pemecah Rekor”, dan “Ide Bisnis Anda Memang Brilian”. Dan resensi buku-buku tersebut dimuat di blog ini Best-seller Books.
Labels:
RESENSI BUKU
Monday, June 29, 2015
Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 3
Judul Resensi Buku:
Berjumpa Peradaban Jawa Silam(Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 3) -- SETELAH “Perempuan Bernama Arjuna” karya fiksi bermutu yang bertema “Filsafat dalam Fiksi” beredar akhir tahun 2013, Remy Sylado melanjutkan kisahnya dalam buku “Perempuan Bernama Arjuna 2”. Kemudian April 2015, terbitlah sekuel yang ketiga “Perempuan Bernama Arjuna 3”. Sang penulis, Remy Sylado, yang nama-nama bekennya lebih dikenal (seperti Yapi Tambayong, Alif Danya Munsyi, Juliana C Panda, Dova Zila, dan Jubal Anak Perang Imanuel) dibanding nama aslinya, menulis lanjutan novel fiksi kedua ini dengan tema “Javanologi dalam Fiksi”.
Novel setebal 308 halaman (hampir sama tebal dengan sekuel sebelum-sebelumnya) yang diterbitkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia ini melanjutkan kisah Arjuna, perempuan muda, bersama suaminya, Jean-Claudie van Damme, Pastor Jesuit yang “insyaf” itu, yang melanjutkan perjalanan ke tanah leluhur Ibunya yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah, dan tanah leluhur Bapaknya yang Cina di Solo, Jawa Tengah. Dalam perjalanan inilah, kedua pasangan yang perbedaan umur sangat jauh ini, seolah membawa pembaca mengulas pemikiran, sejarah, dan tamadun bangsa Jawa. Sepertinya akan menjadi best-seller books, bacaan yang bergizi dan bermutu untuk tahu hal-ihwal peradaban Jawa silam.
Sunday, June 28, 2015
Resensi Buku: Kamus Hubungan Internasional
Judul Resensi Buku:
Memahami Interaksi Lintas Negara dengan KHI
(Resensi Buku: Kamus Hubungan Internasional) -- HUBUNGAN Internasional di era global sekarang ini menjadi relasi tak terbantahkan dalam hidup berbangsa dan bernegara di tengah-tengah pergaulan jagat raya ini. Tiap-tiap negara diwakili oleh individu maupun oleh diplomat yang memang diutus negara untuk menyambung persahabatan maupun pergaulan dengan negara tetangga, regional maupun internasional.
Untuk mengetahui lebih atau ingin lebih tahu hal ihwal hubungan internasional, Khasan Ashari --yang telah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri RI dari tahun 2000 dan dalam penugasannya pernah menangani isu-isu bilateral maupun multilateral—kali ini menghadirkan kepada pembaca salah satu upaya untuk lebih mengetahui dunia diplomasi ini dengan menghadirkan buku “Kamus Hubungan Internasional” atau KHI. Akan menjadi best-seller books untuk mengenal lebih hal-ihwal diplomasi dengan masyarakat dunia.
Memahami Interaksi Lintas Negara dengan KHI
(Resensi Buku: Kamus Hubungan Internasional) -- HUBUNGAN Internasional di era global sekarang ini menjadi relasi tak terbantahkan dalam hidup berbangsa dan bernegara di tengah-tengah pergaulan jagat raya ini. Tiap-tiap negara diwakili oleh individu maupun oleh diplomat yang memang diutus negara untuk menyambung persahabatan maupun pergaulan dengan negara tetangga, regional maupun internasional.
Untuk mengetahui lebih atau ingin lebih tahu hal ihwal hubungan internasional, Khasan Ashari --yang telah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri RI dari tahun 2000 dan dalam penugasannya pernah menangani isu-isu bilateral maupun multilateral—kali ini menghadirkan kepada pembaca salah satu upaya untuk lebih mengetahui dunia diplomasi ini dengan menghadirkan buku “Kamus Hubungan Internasional” atau KHI. Akan menjadi best-seller books untuk mengenal lebih hal-ihwal diplomasi dengan masyarakat dunia.
Friday, June 26, 2015
Resensi Buku: Hukum Langit
Judul Resensi Buku:
Usahawan Berdasar Hukum Tuhan
(Resensi Buku: Hukum Langit) -- ANDA Mengenal Abu Marlo? Coba deh tanya Mbah Google! Betul, usahawan muda asal Bandung ini dikenal sebagai “profesional magician”. Ternyata di samping sebagai tukang sulap, bahasa kerennya magician, dia juga menuliskan perjalanan kariernya sebagai usahawan (pengusaha) serta keberhasilannya menempuh pendidikan formal dan nonformal ke dalam buku berjudul “Hukum Langit”. Inilah tayangan di Best-seller Books setelah wawancara khusus dengan Abu Marlo di salah satu kafenya di Jalan Lengkong Bandung pada Maret 2015.
Luar biasa! Abu Marlo menulis buku ini hanya dalam 7 hari, berisi argumen-argumen meyakinkan, penjelasan simpel dan menghangatkan hati, ditambah fakta-fakta menyentak. Abu Marlo menawarkan Hukum Langit, yaitu entrepreneurship berdasarkan hukum Tuhan, sekaligus menyibak rahasia sedekah, rasa syukur, etos kerja, dan perilaku kita di hadapan Tuhan dan orangtua untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Usahawan Berdasar Hukum Tuhan
(Resensi Buku: Hukum Langit) -- ANDA Mengenal Abu Marlo? Coba deh tanya Mbah Google! Betul, usahawan muda asal Bandung ini dikenal sebagai “profesional magician”. Ternyata di samping sebagai tukang sulap, bahasa kerennya magician, dia juga menuliskan perjalanan kariernya sebagai usahawan (pengusaha) serta keberhasilannya menempuh pendidikan formal dan nonformal ke dalam buku berjudul “Hukum Langit”. Inilah tayangan di Best-seller Books setelah wawancara khusus dengan Abu Marlo di salah satu kafenya di Jalan Lengkong Bandung pada Maret 2015.
Luar biasa! Abu Marlo menulis buku ini hanya dalam 7 hari, berisi argumen-argumen meyakinkan, penjelasan simpel dan menghangatkan hati, ditambah fakta-fakta menyentak. Abu Marlo menawarkan Hukum Langit, yaitu entrepreneurship berdasarkan hukum Tuhan, sekaligus menyibak rahasia sedekah, rasa syukur, etos kerja, dan perilaku kita di hadapan Tuhan dan orangtua untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Resensi Buku: Ayat-ayat Semesta
Judul Resensi Buku:
Sisi-sisi Al-Quran yang Terlupakan(Resensi Buku: Ayat-ayat Semesta) -- JIKA Einstein yang meyakini unifikasi empat gaya di alam (gravitasi, nuklir lemah, nuklir kuat, elektromagnetik) berdasarkan fakta empiris, Abdul Salam, ilmuwan Muslim pemenang nobel fisika, meyakininya berdasarkan prinsip tauhid, yakni bahwa segala sesuatu adalah manifestasi dari Al-Ahad (Yang Satu). Jadi, dibalik teori fisika yang sama, terdapat perbedaan keyakinan: empiris berhadapan dengan tauhid. Di blog Best-seller Books ini juga Anda bisa baca resensi buku karya Agus Purwanto sebelumnya yang masih berkaitan.
Al-Quran memerintah manusia untuk merenungi kejadian-kejadian di alam semesta. Perenungan itu di satu sisi akan mengantarkannya pada pengenalan yang semakin baik akan keagungan Sang Pencipta dan di sisi lain, pada penguasaan ilmu dan teknologi bagi kesejahteraan dan kelestarian manusia di bumi.
Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 2
Judul Resensi Buku:
Potret Pembauran Arjuna-Van Damme(Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 2) -- SETELAH “Perempuan Bernama Arjuna” karya fiksi bermutu yang bertema “Filsafat dalam Fiksi” beredar akhir tahun 2013, Remy Sylado melanjutkan kisahnya dalam buku “Perempuan Bernama Arjuna 2”. Sang penulis, Remy Sylado, yang nama-nama bekennya lebih dikenal (seperti Yapi Tambayong, Alif Danya Munsyi, Juliana C Panda, Dova Zila, dan Jubal Anak Perang Imanuel) dibanding nama aslinya, menulis lanjutan novel fiksi kedua ini dengan tema “Sinologi dalam Fiksi”. Di blog Best-seller Books ini Anda juga bisa baca resensi trilogi novel karya termutakhir Remy Sylado.
Novel setebal 312 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Nuansa Cendekia ini melanjutkan kisah Arjuna, perempuan muda, bersama suaminya, Jean-Claudie van Damme, Pastor Jesuit yang “insyaf” itu, akhirnya berbulan madu di Bandung, kota yang sejak zaman Belanda punya istilah “Bandoeng is goed voor pas getrowde paar” (Bandung cocok untuk pengantin baru).
Wednesday, June 24, 2015
Resensi Buku: IDE BISNIS ANDA MEMANG BRILIAN!
Judul Resensi Buku:
Ide! Ada Apa dengan ‘Ide’?
(Resensi Buku: IDE BISNIS ANDA MEMANG BRILIAN!) -- ADA Yang menganalogikan ide itu seperti halnya lampu, penerang jalan seseorang untuk meraih kesempatan. Ibarat lampu, ide takkan bersinar selamanya. Bila terus-menerus dibiarkan, maka mati juga! Ada juga kiasan, bahwa ide ibarat seseorang yang berdiri di sudut dan tertawa ketika orang lain sedang memperjuangkannya. Ya, tertawa! Pertama, tertawa mencaci si pembuat ide karena gagal mewujudkannya. Kedua, tertawa bahagia karena sang ide telah berbuah sebuah kesuksesan berharga. Terus Anda pembaca Best-seller Books, pingin pilih yang mana, pertama atau kedua?
Menurut terminologi, ide memiliki pengertian yakni berupa rancangan yang tersusun dalam pikiran manusia. Pada dasarnya, semua orang dikaruniai hidup di era milenium ini dengan memiliki ide-ide. Saya, Anda, teman, keluarga, hingga orang-orang terkenal juga punya ide. Yang jadi pembeda adalah seberapa berharga ide itu dalam hidup masing-masing individu.
Ide! Ada Apa dengan ‘Ide’?
(Resensi Buku: IDE BISNIS ANDA MEMANG BRILIAN!) -- ADA Yang menganalogikan ide itu seperti halnya lampu, penerang jalan seseorang untuk meraih kesempatan. Ibarat lampu, ide takkan bersinar selamanya. Bila terus-menerus dibiarkan, maka mati juga! Ada juga kiasan, bahwa ide ibarat seseorang yang berdiri di sudut dan tertawa ketika orang lain sedang memperjuangkannya. Ya, tertawa! Pertama, tertawa mencaci si pembuat ide karena gagal mewujudkannya. Kedua, tertawa bahagia karena sang ide telah berbuah sebuah kesuksesan berharga. Terus Anda pembaca Best-seller Books, pingin pilih yang mana, pertama atau kedua?
Menurut terminologi, ide memiliki pengertian yakni berupa rancangan yang tersusun dalam pikiran manusia. Pada dasarnya, semua orang dikaruniai hidup di era milenium ini dengan memiliki ide-ide. Saya, Anda, teman, keluarga, hingga orang-orang terkenal juga punya ide. Yang jadi pembeda adalah seberapa berharga ide itu dalam hidup masing-masing individu.
Sunday, June 14, 2015
Resensi Buku: As Creative As Steve Jobs: 101 Cara Gila Menjadi Kreatif
Judul Resensi Buku:
Di masa hidupnya, Steve Jobs telah meraih segalanya. Dia seorang kaya raya, tenar, pintar, jenius, dan kreatif. Tak ada salahnya, meniru cara-cara pendiri Apple Inc, itu dalam meraih kesuksesan. Steve Jobs ternyata punya cara-cara gila untuk menjadi seorang pribadi yang kreatif. Jobs telah mengajarkan banyak hal kepada kita bahwa orang yang gagal di bangku akademis bukan berarti tidak dapat mencicipi kesuksesan di masa depan.
JADILAH ‘GILA’ DAN KREATIF
(Resensi Buku: As Creative As Steve Jobs: 101 Cara Gila Menjadi Kreatif) -- CERITA tentang sosok Steve Jobs takkan ada habisnya. Meski pun telah meninggal beberapa waktu lalu, kisah suksesnya jadi inspirasi sekaligus 'warisan' bagi jutaan manusia di berbagai penjuru dunia. Nah, Anda akan membaca warisan berharga ini sekilas di best-seller books.
(Resensi Buku: As Creative As Steve Jobs: 101 Cara Gila Menjadi Kreatif) -- CERITA tentang sosok Steve Jobs takkan ada habisnya. Meski pun telah meninggal beberapa waktu lalu, kisah suksesnya jadi inspirasi sekaligus 'warisan' bagi jutaan manusia di berbagai penjuru dunia. Nah, Anda akan membaca warisan berharga ini sekilas di best-seller books.
Di masa hidupnya, Steve Jobs telah meraih segalanya. Dia seorang kaya raya, tenar, pintar, jenius, dan kreatif. Tak ada salahnya, meniru cara-cara pendiri Apple Inc, itu dalam meraih kesuksesan. Steve Jobs ternyata punya cara-cara gila untuk menjadi seorang pribadi yang kreatif. Jobs telah mengajarkan banyak hal kepada kita bahwa orang yang gagal di bangku akademis bukan berarti tidak dapat mencicipi kesuksesan di masa depan.
Subscribe to:
Posts (Atom)