Thursday, June 7, 2012

Resensi Buku - Mansfield Park

Perjalanan Hidup si Gadis Miskin

Sebuah novel boleh jadi dibuat berdasar pengalaman pribadi, anggota keluarga, seseorang yang dekat dengan penulis, bahkan segala yang terjadi di tengah komunitas masyarakat di mana si penulis tinggal. Tidak semua memang. Sebab sebuah karya fiksi, tetap saja mengandung unsur rekaan penulis. Terutama untuk membangun dramatisasi cerita.

Tapi setidaknya, dengan mengambil latar cerita kehidupan sosial, seorang penulis fiksi telah berbagi informasi kepada pembaca tentang tata kehidupan masyarakat di zamannya. Termasuk di klasifikasi masyarakat, sistem pencarian nafkah, hingga perlakuan satu golongan terhadap golongan lain yang dianggap tidak sederajat.

Berbagai unsur kehidupan itulah yang dituangkan Jane Austen dalam setiap karya-karya fiksinya. Di kalangan pecinta novel dunia, novelis wanita kelahiran Inggris tahun 1775 yang mengawali karier menulis dengan membuat puisi, cerita pendek ini, seringkali mengemas kisah drama dengan nuansa kehidupan sosial.

Kadang penuturuan Jane begitu mengalir. Jadi, wajar jika sebagian besar pembaca karya-karyanya mengira, Jane benar-benar hidup dalam lingkaran sosial yang dia certakan. Atau, boleh jadi, semua yang ditulis wanita ini merupakan kisah nyata yang diaplikasi ke dalam karya fiksi.

Dalam novel Mansfield Park yang terdiri dari 48 bab ini, Jane menuangkan perjalanan hidup Fanny, seorang perempuan dari keluarga miskin yang diasuh di keluarga saudara kandung ibunya. Jane begitu rinci menceritakan suka duka kehidupan Fanny. Sejak usianya 10 tahun, memasuki usia remaja, hingga dewasa yang banyak dihabiskan di satu tempat bernama Mansfield Park.

Termasuk pergulatan batin yang dialami ketika jatuh hati dengan Edmund, sepupunya yang penuh perhatian. Meski akhirnya Fanny mengetahui jika cintanya bertepuk sebelah tangan. Sebab perhatian sang sepupu kepadanya sebatas kasih sayang sebagai saudara kecil yang seringkali diperlakukan tidak adil oleh adik-adik Edmund.

Pada bagian lain diceritakan pula bagaimana Fanny harus bisa bertahan menerima semua pengajaran tentang cara berperilaku layaknya seorang gadis bangsawan, dari keluarga asuh yang memang lebih dulu ‘naik kelas’ karena faktor pernikahan. Pergulatan emosi terus-menerus dialami remaja cantik ini.

Sehingga pada satu waktu, Fanny beranjak dewasa dan benar-benar bisa menemukan pasangan hidup yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Dampaknya, tentu saja berpengaruh pada peningkatan status sosial keluarga Fanny yang sebelumnya hidup miskin
di sebuah desa.

Penuturan kisah Jane Austen dalam novel ini tentu tidak akan terasa begitu lancar dinikmati para pecinta novel di Tanah Air, tanpa peran penerjemah Berliani Mantili Nugrahani, penyunting Prisca Primasari, dan proofreader Emi Kusmiati. (ricky reynald yulman)

Judul Buku : Mansfield Park
Karya: Jane Austen
Penerbit: Qanita PT Mizan Pustaka
Cetakan I, Februari 2012
Jumlah halaman: 620

Harga : Rp59.000   Rp50.150

Dikutip dari INILAHKORAN, Minggu 29 April 2012

No comments: