Pada abad 11, cermin kaca yang jernih diproduksi di Al-Andalus (Spanyol). Pada awal Abad Renaisans, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan amalgam timah-raksa. Namun sayangnya tidak diketahui waktu serta lokasi penemuannya. Tapi pada abad 16, Venesia, kota yang terkenal dengan keahlian membuat kaca, menjadi pusat produksi cermin dengan mempergunakan teknik ini. Justus Liebig menemukan cermin kaca pantul pada 1835. Prosesnya melibatkan pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat. Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif (silvering) ini diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. (*)
Dikutip dari INILAHKORAN, 5 Mei 2012
No comments:
Post a Comment