Sebenarnya bersin merupakan gejala normal terutama pada pagi hari atau terkena kontak debu. Hal ini merupakan mekanisme fisiologik dari tubuh untuk pembersihan diri. Namun, bersin dapat bersifat patologik jika terjadi lebih dari 5 kali dalam satu serangan.
Tahukah Anda, tanpa disadari ternyata saat bersin, mata kita selalu terpejam. Mengapa? Karena ketika bersin, pusat bersin di otak dikoordinasikan mengirimkan impuls sepanjang saraf motorik mengendalikan otot perut, dada, diafragma, leher, wajah, kelopak mata, dan berbagai sfingter, serta kelenjar lendir dan pembuluh darah di hidung. Saraf-saraf organ mata dan hidung saling terkait. Mata spontan akan terpejam untuk melindungi saluran air mata dan kapiler darah agar tidak terkontaminasi bakteri yang keluar dari membran hidung.
Bersih tak hanya membuat mata terpejam, tapi juga wajah menegang dan jantung berhenti berdetak sesaat selama nol koma sekian detik. Itulah mengapa orang mengucap syukur setelah mendengar orang bersin. Di Indonesia, orang mengucap Alhamdulillah, di Amerika mengucap Bless you, di Jerman mengucap Gesundheit, sedangkan di Yunani mengucap Banish the Omen.
Sebenarnya, jantung tidak benar-benar berhenti. Tekanan dalam dada hanya mengubah tekanan denyut jantung. Saat bersin, tekanan dalam paru-paru meningkat. Adanya perubahan tekanan ini membuat irama detak jantung berubah sehinggaorang menganggap jantungnya berhenti. (*)
Dikutip dari INILAHKORAN, 30 Mei 2012
No comments:
Post a Comment