Belakangan ini toko buku di beberapa kota kebanjiran buku-buku karya penulis Indonesia yang menjadi buku laris atau best seller. Dari sekian banyak buku laris tersebut di antaranya buku dengan judul Notes from Qatar, Drunken Monster, dan Drunken Mama. Bahkan sebelumnya telah hadir buku yang cukup fenomenal yaitu Poconggg juga Pocong. Ternyata buku-buku tersebut awalnya merupakan karya-karya kreatif para penulisnya yang mereka curahkan dalam blog.
Berangkat dari fenomena tersebut Penerbit Mizan menyelenggarakan kegiatan Gathering Blogger-Mizan pada Sabtu (7/4) bertempat di The Amaroossa Hotel, Kota Bandung. Acara yang diberi tema From Blog to Best-seller Book ini ikuti sekitar 50 blogger aktif dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai narasumber adalah penulis blog yang telah menerbitkan buku best-seller yaitu Muhammad Assad dengan judul buku Notes from Qatar dan Pidi Baiq yang menulis buku Drunken Monster dan Drunken Mama.
Acara kumpul-kumpul para blogger yang sengaja datang dari Semarang, Surabaya, Bali, Jakarta, dan juga dari Kota Bandung dan sekitarnya ini terlihat dalam suasana akrab dan cair. Di tambah dengan kehadiran Daan P-project sebagai moderator menambah segar obrolan narasumber dengan peserta gathering.
Sesi pertama, narasumber yang diberi kesempatan menyampaikan pengalamannya adalah Muhammad Assad. Pada para blogger yang hadir, Assad –panggilan akrabnya—menyampaikan, “Awalnya aku menulis sesuatu di blog karena kesendirian dan merasa kesepian selama tinggal di Qatar saat meneruskan studi S-2 di sana.” Kemudian sebagai penghilang rasa itu kemudian dia asyik menuliskan pengalamannya di blog. Tulisan-tulisannya merupakan catatan-catatan dan pengalaman pribadi saat di Qatar. Dia melabei blog-nya dengan nama Notes from Qatar yang selanjutnya nama blog tersebut dijadikan sebagai judul bukunya.
Assad memberikan tips pada para blogger yang hadir. ”Buatlah judul blog yang fokus, punya tujuan, isinya harus informatif atau inspiratif. Satu lagi Contens is the king!” terangnya. Bahkan buku yang Assad tulis yang awalnya dari blog ini sampai diterbitkan menjadi 3 jilid yang semuanya berpredikat best-seller. Sebelumnya, Assad juga membagi pengalaman bahwa sebelum tulisan di blog-nya menjadi buku, dia pernah menawarkan kepada beberapa penerbit. Bahkan sampai, ada suatu penerbit yang menolak untuk menerbitkan. Tetapi, Assad tidak patah semangat. Dia tetap berusaha meyakinkan penerbit bahwa catatan dan tulisannya di blog cukup menarik. Dan akhirnya, terbitlah buku yang diberi nama sesuai dengan nama blog-nya itu.
Selanjutnya, pada sesi kedua Daan P-Project memperkenalkan pada para blogger yang hadir narasumber berikutnya yaitu Pidi Baiq. Narasumber kali ini yang merupakan lulusan Seni Rupa ITB dan lulusan S-2 filsafat dari Belanda, menyampaikan pengalamannya dengan gaya vulgar dan blak-blakan. Pria yang juga memiliki grup band dengan nama The Panasdalam ini selalu menyelipkan filsafat dalam tiap penuturan yang disampaikan pada para hadirin.
Pidi bahkan menekankan kepada para blogger, “Jadilah dirimu sendiri. Tulislah apa yang ingin kamu tulis. Sebab yang utama adalah menjaga ketenteraman ketika berkarya.” Selanjutnya dia menyampaikan sambil berfilsafat, “Kalau semua orang tidak mengacu pada suatu teori, maka semua orang akan berkarya. Percayalah.”
Sesuai dengan gaya yang terbuka dan blak-blakan, bukunya yang juga berawal dari blog diberi judul Drunken Monster. Bahkan oleh penerbit, dia sampai terus diminta menulis buku serupa sampai menjadi empat buku.
Para blogger yang tampak dari awal sudah antusias dan tetap mengikuti acara sampai usai. Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta dari Surabaya, Bukik, menyampaikan beberapa pertanyaan dan menemukan jawabannya. Dia merasa bahwa acara seperti ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu para blogger yang dari awal ingin mengetahui bagaimana sebuah blog kemudian dikemas menjadi buku.
Kemudian di akhir acara Ketua Panitia Acara Yuliani Liputo (Editor Senior Penerbit Mizan) berharap dengan kegiatan seperti penerbit dapat menjalin hubungan yang akrab dengan para penulis blog baik dari segi keredaksian maupun promosi. Ajang seperti inilah bagi blogger untuk dapat berkesempatan mewujudkan keinginannya, dari blog menjadi sebuah buku yang laris. (suro prapanca)
Dimuat juga di Harian Umum INILAHKORAN, Selasa 10 April 2012
2 comments:
Menarik infonya, tp maaf sy mau koreksi tulisan ini : "Dari sekian banyak buku laris tersebut di antaranya buku dengan judul Notes from Qatar, Drunken Monster, dan Drunken Mama. Bahkan sebelumnya telah hadir buku yang cukup fenomenal yaitu Poconggg juga Pocong."
Setahu sy buku Drunken Monster dan Drunken Mama itu lebih dulu dr buku Poconggg jg posong, jd bkn "sebelumnya telah hadir" tp "menyusul setelah buku Drunken Monster" :D
Terima kasih masukannya mas, akan jadi koreksi buat saya selanjutnya.
Post a Comment