MATA mempunyai fungsi vital bagi makhluk hidup, termasuk binatang yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya. Setiap hewan memiliki karakter mata yang berbeda-beda dengan kelemahan dan kelebihannya. Salah satu hewan yang mempunyai mata istimewa adalah tupai.
Hewan yang juga disebut bajing tersebut mempunyai mata yang tajam, yang bisa melihat dalam kondisi cahaya redup bahkan mendekati kegelapan.
Mata tupai terdapat di kedua sisi kepalanya, dan berada pada kedua pipi-pipinya yang bentuknya melandai ke depan dan menyerupai kerucut. Dengan demikian, ia memiliki pandangan yang tajam ke arah depan. Karena letak matanya cukup dekat dengan pangkal kepala, membuat tupai bisa melihat melalui punggungnya apakah ada yang mengejar, sekalipun sambil lari atau memanjat pohon.
Saat berlari di atas tanah, tupai pun masih bisa melihat ke atas untuk mengawasi apakah ada burung elang yang mengejarnya. Tapi selain kelebihan yang dimilikinya, tupai mempunyai kelemahan yaitu tidak bisa melihat dengan mudah ke arah samping. (*)
TELEPON seluler atau ponsel saat ini sudah dipakai jutaan orang di dunia, dan bukan lagi tergolong barang mahal. Satu unit ponsel baru di Indonesia, bahkan ada yang dijual sekitar Rp500.000. Tahukah Anda ternyata untuk ponsel pertama di dunia, menghabiskan dana hingga US$1 juta atau setara Rp900 juta saat ini. Penemu sistem telepon genggam ini disebut-sebut adalah salah satu tim divisi Motorola dengan model pertama DynaTAC. Ide pertama pembuatan ponsel ini dicetuskan Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada 3 April 1973.
Ide yang dicetuskan Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel. Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat 2 kg. Untuk memproduksinya, Motorola mengeluarkan biaya sekitar US$1 juta. Pada 1983, telepon genggam portabel dihargai US$4.000 atau Rp36 juta dan seharga US$10.000 atau Rp90 juta. (*)
KINI, anak indigo dipercaya sebagian banyak orang sebagai insan istimewa. Dengan segala kemampuan uniknya, anak indigo dianggap memiliki kemampuan unik. Beda halnya dengan anggapan kebanyakan orang pada masa lalu.
Setidaknya terdapat 10 kemampuan unik yang dimiliki anak indigo. Di antaranya, kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain. Mereka pun dapat melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain atau disebut klervoyans. Kemampuan unik lainnya, yakni prekognision dan retrokognision. Selain mampu memprediksi peristiwa masa datang, anak indigo pun mampu melihat peristiwa di masa lampau.
Selain itu, anak indigo mampu menggunakan rohnya dan roh orang atau makhluk lain sebagai mediumship untuk berkomunikasi dengan roh saat menggali informasi. Bahkan, mereka pun memiliki kemampuan psikometri yang mampu menggali informasi dan berkomunikasi dengan objek apa pun.
Sugesti hipnosis merupakan pengembangan dari kemampuan telepati. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Teristimewa, anak indigo yang rata-rata memiliki IQ di atas 120 itu pun memiliki kemampuan analitis secara jitu. (*)
BURUNG bisa terbang, tentu suatu hal lumrah terjadi. Namun ternyata, banyak hewan yang bisa ’terbang’ layaknya burung, termasuk jenis hewan laut atau ikan. Salah satunya ikan pari dari famili Myliobatidae. Ikan ini mempunyai lebar 5,2 meter dengan berat hingga 1 ton. Meski dengan tubuh berat, ikan ini bisa melompat hingga setinggi 6,5 meter dari permukaan air laut. Mobula, nama ikan pari itu, banyak ditemukan di Teluk California atau laut Cortez di Teluk Meksiko.
Ikan pari yang konon terkenal dengan sengatan beracunnya itu meluncur dari kedalaman dan melompat beberapa meter ke udara. Tidak diketahui mengapa mereka terbang ke luar dari air. Namun beberapa analisis menyebutkan, antara lain merupakan bagian dari proses mencari pasangan, membersihkan diri dari parasit, mengejar mangsa atau hanya bersenang-senang. (*)
SEBUAH penelitian menyimpulkan bahwa tumbuhan ternyata saling berkomunikasi. Para peneliti memodifikasi gen kubis yang memicu keluarnya gas saat permukaan tanaman dipotong atau dilubangi. Modifikasi gen itu demi membuktikan bahwa tanaman “saling berbicara”.
Peneliti menambahkan luciferase protein ke DNA sehingga emisi tanaman ‘dapat dipantau di depan kamera. Luciferase protein menimbulkan cahaya kunang-kunang dalam gelap.
Tanaman kubis yang daunnya dipotong dengan gunting mulai memancarkan gas –jasmonat metil– yang ‘memberi tahu’ tumbuhan lain bahwa ada bahaya di sekitar mereka.
Dua tanaman kubis di dekat tanaman yang dipotong menerima pesan untuk melindungi diri. Mereka melindungi diri dengan memproduksi bahan kimia beracun pada daun untuk menangkis predator seperti ulat.
Ini adalah untuk pertama kalinya proses tersebut tertangkap kamera. Para ilmuwan mengatakan penelitian itu makin memperbesar dugaan bahwa semua tanaman berkomunikasi satu sama lain melalui ‘bahasa rumit yang tidak terlihat’. (*)
INTERNET sudah menjadi umum dan mudah, tetapi ada masa di saat internet menjadi sesuatu yang lemah, tidak begitu berpengaruh dan hanya segelintir orang yang bisa menggunakannya secara terbatas.
Orang-orang berikut adalah visioner, penemu, peneliti dan programmer di masa awal internet, bermimpi besar dalam merintis teknologi, juga program di balik semua alat operasi standar internet yang kita pakai hari ini.
1. Claude Shannon
Dikenal sebagai “bapak dari teori informasi modern”. Claude Shannon menerbitkan sebuah makalah yang berpengaruh pada tahun 1948, berjudul “Sebuah Teori Matematika Komunikasi”, yang memformalkan studi saluran komunikasi. Dengan membentuk batas pada efisiensi komunikasi, Shannon mengembangkan fondasi dasar Internet.
2.Paul Baran
Baran meneliti jaringan komunikasi survivable di RAND Corporation tahun 1959. Baran mengembangkan dan menggambarkan arsitektur data untuk jaringan komunikasi packet-switched.
3. Bob Taylor
Pada akhir tahun 1960, Bob Taylor meyakinkan Departemen Pertahanan AS untuk mengembangkan jaringan komunikasi. Dia menulis sebuah makalah yang berpengaruh, “The Computer as a Communication Device,” (komputer sebagai alat komunikasi). Kata pria ini dunia akan segera dapat berkomunikasi dengan lebih efisien melalui komputer daripada tatap muka.
4. Douglas Engelbart
Dia mengembangkan pusat jaringan informasi di Stanford, yang kemudian menjadi registry nama domain, atau database daftar setiap website di Internet.
5. Larry Roberts
Dia memimpin pengembangan ARPANet. Dia juga mendirikan Telenet, paket-switched jaringan pertama penyedia dan prekursor untuk perusahaan seperti Comcast dan Verizon. Telenet sekarang dimiliki oleh Sprint dan merupakan bagian dari jaringan data mobile. (*)
SETIAP hari, kita pasti menyikat gigi, paling tidak 1-2 kali. Ternyata kebiasaan menyikat gigi ini bukan hanya dilakukan manusia modern saat ini, tapi sejak ribuan tahun silam. Sebuah penelitian meyakini kegiatan menyikat gigi telah dilakukan manusia pada 3000 sebelum Masehi. Sikat gigi pertama kali berhasil diidentifikasi, terbuat dari ranting yang digigit sampai halus.
Dalam ilmu kedokteran India kuno, ranting dari pohon banyak digunakan untuk tujuan yang sama. Di Cina, alat yang sama untuk membersihkan gigi terbuat dari ekor kuda dengan gagang yang terbuat dari tulang sapi. Sedangkan di Arab, mengunyah miswak atau siwak yang berasal dari pohon arak (salvadora persica) yang mengandung antiseptik.
Sikat gigi modern, pertama kali diperkenalkan di Eropa oleh William Addis seorang narapidana dari Inggris pada 1770. Kala itu, dia mengisi waktu luangnya dengan mencoba memanfaatkan barang bekas untuk mengembangkan alat membersihkan gigi sehabis makan.
Cara membersihkan gigi saat itu dengan menggunakan kain yang diberi garam dan menggosokkannya pada gigi. Lalu, Addis menggunakan tulang hewan sisa makanannya yang diberi lubang-lubang kecil, kemudian menempatkan bulu-bulu yang telah diikat dan merekatkannya.
Setelah keluar dari penjara pada 1780, dia kemudian mulai memproduksinya secara massal. Hak paten untuk sikat gigi dipegang HN Wadsworth pada 1857, di Amerika Serikat, dan baru diproduksi massal pada 1885. (*)