Menurut peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, bahan jaring laba-laba memiliki unsur sutra dan juga memiliki desain khusus dalam merangkai sebuah bangunan yang kuat. Kunci sukses jaring terletak pada kemampuannya yang tetap utuh dan bahkan lebih kuat setelah benang itu patah.
Dalam kandungan sutranya, peneliti melihat benang tersebut memiliki sifat elastis yang bisa menahan berbagai jenis beban yang diletakkan di atasnya. Dalam risetnya, mereka menggunakan tiga bahan lain yang dibuat mirip dengan jaring laba-laba. Hasilnya, sutra laba-laba enam kali lebih tahan terhadap kerusakan saat ranting jatuh atau terembus angin kencang. Dan juga saat beban berat diletakkan di atasnya, hanya satu jaring yang rusak. Karenanya laba-laba dapat melakukan perbaikan kecil dibanding harus memulai dari awal. Kekuatan pada jaring tersebut sebenarnya bukanlah terletak pada bahan sutranya, melainkan perubahan mekanik yang mudah diperbaiki. (*)