Thursday, May 31, 2012

Tahukah Anda - Jaring Laba-laba Lebih Kuat dari Baja

MESKI terkesan lemah, jaring laba-laba ternyata memiliki kekuatan dahsyat saat menahan angin maupun menjaring lawannya yang lebih besar. Percaya atau tidak, jaring laba-laba lebih kuat dari pada baja. Bahkan militer Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket antipeluru yang dibuat dari pintalan jaring laba-laba. Jadi, scene dalam film Spiderman 2 yang menghentikan laju kereta api menggunakan jaring laba-laba bukan merupakan sesuatu yang mustahil.
Menurut peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, bahan jaring laba-laba memiliki unsur sutra dan juga memiliki desain khusus dalam merangkai sebuah bangunan yang kuat. Kunci sukses jaring terletak pada kemampuannya yang tetap utuh dan bahkan lebih kuat setelah benang itu patah.
Dalam kandungan sutranya, peneliti melihat benang tersebut memiliki sifat elastis yang bisa menahan berbagai jenis beban yang diletakkan di atasnya. Dalam risetnya, mereka menggunakan tiga bahan lain yang dibuat mirip dengan jaring laba-laba. Hasilnya, sutra laba-laba enam kali lebih tahan terhadap kerusakan saat ranting jatuh atau terembus angin kencang. Dan juga saat beban berat diletakkan di atasnya, hanya satu jaring yang rusak. Karenanya laba-laba dapat melakukan perbaikan kecil dibanding harus memulai dari awal. Kekuatan pada jaring tersebut sebenarnya bukanlah terletak pada bahan sutranya, melainkan perubahan mekanik yang mudah diperbaiki. (*)


Tahukah Anda - Asal-usul Becak

BECAK diyakini pertama kali beroperasi di Jepang, dengan nama Jinrikisha sekitar tahun 1869. Kata Jinrikisha mulai masuk dalam kamus Oxford English Dictionary tahun 1887.
Penemu kendaraan bertenaga manusia ini masih terdapat perbedaan pendapat. Sumber pertama menyebutkan becak ditemukan oleh Albert Tolman, seorang pandai besi dari Amerika tahun 1848 di Worcester, Massachussets, untuk kepentingan pekerjaannya sebagai misionaris.
Sedangkan sumber kedua, penemunya seorang misionaris Amerika di Jepang, Jonathan Scobie yang membuat sekitar tahun 1868 sebagai alat transportasi bagi istrinya yang menyandang cacat.
Sumber ketiga percaya bahwa becak atau jinrikisha diciptakan oleh tiga orang, antaralain, Izumi Yosuke, Suzuki Tokujiro, dan Takayama Kosuke pada tahun 1868. Mereka terinspirasi pada penggunaan kuda penarik kereta yang populer lebih dahulu. Sejak tahun 1870, Pemerintah Jepang mengeluarkan izin produksi serta penjualan jinrikisha bagi tiga penemu ini. Tahun 1872 ada sekitar 40.000 jinrikisha beroperasi di Tokyo.
Di Indonesia, kata “becak” kemungkinan besar diambil dari dialek Hokkien: be chia, yang berarti kereta kuda. Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan, yakni becak dengan pengemudi di belakang, jenis ini biasanya ada di Pulau Jawa. Serta becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Pulau Sumatra. (*)


Tahukah Anda - King Henry Gunakan Sepatu Bola Pertama


PERLENGKAPAN sepak bola sangat berperan penting terhadap permainan sang pemain, salah satunya sepatu bola. Pada awalnya, sepatu bola hanya berwarna hitam dan memiliki cleats atau pul pada alas berwarna sama, tidak seperti saat ini yang lebih bervariasi.
Sepatu bola pertama kali digunakan pada masa Raja Henry VIII. Dia memesan sepatu boot dari Great Wardrobe untuk bermain bola pada 1526. Boot yang dipakainya terbuat dari kulit dan dijahit tangan khusus oleh pembuat sepatu kerajaan bernama Cornelius Johnson. Untuk sepasang sepatu boot bola tersebut, King Henry harus merogoh koceknya sebesar 4 shillings.
Lebih dari 300 tahun kemudian, sepak bola menjadi begitu populer sehingga menjadi tuntutan untuk mengenakan sepatu bola. Menurut catatan sejarah, sepatu bola klasik berwarna hitam pertama kali dikenali pada 1920-an. Beberapa tahun kemudian, terjadi revolusi industri sepatu bola dengan inovasi yang dilakukan Adolf dan Rudolf Dassler. Dua bersaudara tersebut membuka The Dassler Brothers Shoe Factory (Gebrüder Dassler Schuhfabrik) di Herzogenaurach pada 1924. (*)


Dikutip dari INILAHKORAN, Sabtu 18 Februari 2012

Tahukah Anda - Skak Mat Berasal dari Persia


ANDA pasti tidak asing dengan permainan catur. Jika dalam permainan tersebut, raja Anda atau milik lawan Anda sudah tidak bisa melarikan diri, pasti akan terucap kata ’skak mat’. Kata tersebut pasti selalu diucapkan tapi nyatanya kita tidak pernah tahu dari mana kata tersebut berasal dan apa arti sebenarnya.

Ternyata skakmat bukanlah berasal serapan bahasa Inggris checkmate ataupun mat bahasa Rusia yang kita kenal melahirkan para jenius di bidang olahraga catur. Skak mat berasal dari bahasa Persia yang diucapkan di Iran dan Afganistan. Ungkapan asli SHAH-K-MATE (setiap suku kata diucapkan) yang berarti Raja Telah Mati. Kata SHAH berarti raja seperti pada raja terakhir (atau SHAH) di Iran. MATE (bahasa Inggris) memiliki arti sebagai pembunuhan dan dari Spanyol berawal dari bahasa yang sama yaitu dari kata matador (pembunuh). (*)

http://issuu.com/inilahkoran/docs/17_feb_12/1


Wednesday, May 30, 2012

Tahukah Anda - Internet Awalnya untuk Militer

INTERNET saat ini telah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat modern di berbagai bidang kehidupan. Pada awalnya internet dibuat untuk kepentingan militer. Jaringan komputer yang bisa melakukan komunikasi jarak jauh ini pertama kali dibentuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada 1969, melalui proyek ARPA yang disebut Arpanet (Advanced Research Project Agency Network). Secara resmi Arpanet diperkenalkan pada Oktober 1972. Proyek Arpanet inilah yang menjadi cikal bakal pengembangan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Pada awalnya pembuatannya, US Department of Defense membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital. Mulanya Arpanet hanya menghubungkan 4 situs, yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah. Tidak lama, proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, Arpanet pun dipecah menjadi dua, yaitu Milnet untuk keperluan militer dan Arpanet baru untuk nonmiliter. Gabungan kedua jaringan ini dikenal dengan nama DARPA Internet, Nama ini disederhanakan menjadi internet. (*)


Tahukah Anda - Kulit Rusa Pernah Dijadikan Uang

DI era peradaban saat ini, bahan untuk pembuat uang yang digunakan semua negara di dunia adalah kertas atau dalam bentuk koin. Namun, siapa sangka ternyata uang yang bisa digunakan untuk bertransaksi pernah dibuat dari kulit binatang. Di perbatasan Amerika yang merupakan wilayah Indian, kulit rusa pernah dipakai sebagai uang atau alat tukar pada abad 18-an.
Uang tersebut terbuat dari kulit rusa jantan yang disebut “buck”, hingga menyebabkan kulit rusa jantan menjadi komoditas berharga saat itu. Pada abad berikutnya, kulit rusa mulai ditinggalkan saat secara resmi dolar Amerika digunakan pemerintah federal. Namun hingga saat ini, bahkan istilah buck masih digunakan warga Amerika Serikat untuk merujuk US$1 dalam percakapan sehari-hari.
Dalam sejarah mata uang Amerika terjadi beberapa kali perubahan bentuk dan desainnya sebelum Amerika merdeka. Pada masa penjajahan Inggris, bentuk dan desain uang kertas tersebut berbeda seperti saat ini. Tulisan pada uang kertas Amerika adalah “To Counterfeit is Death”. Alasannya, pada masa itu terjadi banyaknya pemalsuan uang yang dilakukan masyarakat. Akhirnya pemerintah perlu memberikan peringatan keras dengan memberikan hukuman mati. (*)


Dikutip dari INILAHKORAN, Rabu 15 Feburari 2012

Tahukah Anda - Asal Mula Simbol Bilangan

BILANGAN pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah. Namun dalam perkembangannya, bilangan menjadi sangat penting bagi kehidupan. Dahulu, perhitungan bilangan dimulai dengan perbandingan. Seiring waktu, cara perhitungan bilangan berkembang lagi, manusia menggunakan kerikil, simpul pada tali, jari-jemari, atau ranting untuk menentukan jumlah sesuatu dengan tepat, misalnya jumlah ternak. Inilah dasar pemahaman tentang konsep bilangan. Karena menyatakan bilangan dengan menggunakan kerikil, ranting atau jemari dirasakan tidak praktis, orang mulai berpikir untuk menggantikan bilangan itu dengan simbol. Masing-masing suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol-simbol unik. Penulisan simbol bilangan oleh bangsa Hindu-Arab Kuno menjadi cikal bakal penulisan simbol bilangan yang kita pakai saat ini. (*)

Dikutip dari INILAHKORAN, Selasa 14 Februari 2012