Tuesday, June 5, 2012

Tahukah Anda - Tulang Lima Kali Lebih Kuat dari Baja

APA jadinya jika tubuh kita tidak memiliki tulang. Tubuh kita mungkin akan seperti seonggok daging tanpa bentuk. Karena itulah, tulang menjadi bagian yang sangat vital perannya dalam membentuk sekaligus menopang dan menegakkan tubuh. Kekuatan tulang tak diragukan lagi, bahkan berbagai penelitian membuktikan bahwa tulang manusia bisa disejajarkan kekuatannya dengan batu granit dalam soal menahan beban.
Dalam sebuah percobaan dibuktikan, sepotong tulang seukuran korek api ternyata mampu menahan beban hingga 9 ton, atau 4-5 kali lebih kuat dibanding besi beton. Yang membuat lebih istimewa, tulang sangat ringan. Salah satu contohnya, kekuatan tulang dan otot paha yang bisa menahan beban hingga satu ton ketika berdiri tegak. Sedangkan saat melompat atau berjingkrak, tulang mampu menahan beban hingga 3-4 kali berat badan kita, tanpa mengalami kerusakan sedikit pun.
Tulang ini menjadi teramat kuat, karena terbuat dari jaringan berlubang atau berpori seperti sarang lebah madu. Berkat bentuk ini, tulang sangat keras dan sekaligus cukup ringan untuk digunakan. Di balik kekuatannya itu, tulang cukup lentur sehingga tidak mudah patah atau retak saat terkena benturan.
Semua tulang dalam tubuh terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar yang padat disebut kompakta, dan bagian dalam yang ringan karena berongga-rongga disebut kaselus. Bagian luar merupakan gabungan masa pipa-pipa berlubang di tengahnya, yang membuat tulang sangat kuat. (*)


Tahukah Anda - 5.000 Tahun Lalu Pintu Mulai Digunakan

SETIAP rumah di belahan bumi mana pun pasti mempunyai pintu. Bahkan satu rumah bisa mempunyai lebih dari satu pintu untuk keluar masuk. Pada zaman batu saat manusia masih tinggal di goa-goa, tentu tidak menggunakan pintu.
Bagaimana bentuk pintu yang pertama kali digunakan manusia? Rupa pintu tertua di dunia pertama kali ditemukan para arkeolog Swiss. Pintu ini diyakini berasal dari masa 5.000 tahun lalu, dan merupakan pintu tertua yang pernah ditemukan di Eropa.
Usia pintu kuno yang terbuat dari kayu poplar tersebut diketahui dari lingkaran tahunan pohon yang membentuknya. Pintu kemungkinan dibuat pada tahun 3.063 SM. Pintu ini dibuat saat monumen Stonehenge di Inggris mulai dibangun. Pintu ini bagian dari rumah panggung yang sering ditemukan dekat Danau Zurich sekitar 1.000 tahun lalu setelah pertanian dan peternakan diperkenalkan ke daerah pra-Alpine. (*)


Kambing di Maroko Pandai Panjat Pohon

KAMBING, seperti yang hidup di sejumlah wilayah Indonesia, biasanya hanya mencari makanan di atas tanah, berupa rerumputan atau semak belukar. Namun di Maroko, lain lagi. Kambing-kambing tersebut nekat memanjat pohon untuk memakan buah dari pohon argan yang merupai buah zaitun.
Keahlian memanjat pohon tersebut tak lepas dari tuntutan bertahan hidup, layaknya hewan-hewan yang berevolusi dari zaman ke zaman. Soalnya di Maroko, rumput sangat minim sehingga kambing-kambing tersebut menggunakan semua cara untuk bertahan hidup, termasuk memanjat pohon untuk menemukan makanan. Hingga akhirnya, kambing-kambing Maroko ini menjadi sangat cekatan saat menaiki dan meloncat dari satu ranting ke ranting lainnya.
Argan sendiri biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat minyak argan dan bahan kosmetik lainnya. Karena itu, para petani setempat sering mengikuti ke mana kawanan kambing ini pergi dari pohon satu ke pohon lainnya, untuk mengumpulkan biji buah argan yang tidak ikut dimakan kambing.
Menurut para ahli, kejadian ini karena seleksi alam. Keadaan alam yang kurang mendukung, tidak tersedianya rumput di tanah, memaksa kambing untuk memanjat pohon dan menemukan makanannya sendiri. Fenomena ini menunjukkan bahwa kambing sebagai binatang yang memiliki naluri untuk tetap bertahan hidup. Ini menunjukkan bahwa sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. (*)

Manusia dan Kucing Bersahabat Sejak 6.000 SM

KUCING dikenal sebagai hewan peliharaan yang paling disukai dan terpopuler di dunia. Itu tidak lepas dari sejarah berbaurnya manusia dan kucing yang diyakini telah terjadi sejak 6.000 tahun SM. Hal ini dibuktikan dengan penemuan kerangka kucing di Shillourokambos, Pulau Siprus. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.
Sejak 3.500 SM, Mesir Kuno telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen. Pada 1.800-an, ditemukan suatu kuburan atau tepatnya ‘situs’ berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan masih utuh, yang menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial. Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.
Di Asia, kucing termasuk ke dalam salah satu zodiak Vietnam.Menurut legenda, ketika Raja Langit mengadakan pesta untuk hewan yang akan dipilih menjadi zodiak, dia mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah dipilihnya. (*)

Tahukah Anda - Asal Mula Bioskop

ASAL mula pertunjukan film dalam sebuah ruangan atau bioskop dimulai oleh Lumiere bersaudara. Auguste dan Louis Lumiere menciptakan alat Cinematographe yang merupakan modifikasi Kinetoscope ciptaan Thomas Alva Edison.
Kinetoscope digunakan untuk melihat gambar bergerak dengan cara mengintip dari satu lobang, Lumiere membuatnya mampu memproyeksikan gambar bergerak sehingga bisa dinikmati secara bersama-sama. Pada 28 Desember 1895, untuk pertama kalinya puluhan orang berada didalam suatu ruangan menonton film yang diproyeksikan ke sebuah layar lebar.
Lumiere bersaudara menyewa sebuah ruang bilyard tua di bawah tanah di Boulevard des Capucines, Paris, yang kemudian dikenal sebagai bioskop pertama di dunia. Tempat tersebut kemudian dikenal sebagai Grand Cafe dan menjadi tempat paling populer di Eropa. (*)


Tahukah Anda - Ada Jalan Kartini di Negeri Belanda

PADA 21 April, hari ini, Belanda tidak memperingati Hari Kartini, seperti di Indonesia. Namun demikian, ternyata nama tokoh emansipasi wanita, RA Kartini cukup dikenal di Negeri Belanda sebagai pejuang hak-hak perempuan. Bahkan beberapa kota di Belanda memiliki nama Jalan RA Kartini.
Di Utrecht, Jalan RA Kartini atau Kartinistraat terletak di kawasan tenang dengan perumahan apik dan kebanyakan dihuni kalangan menengah. Jalan utama ini berbentuk ‘U’ yang ukurannya lebih besar dibanding jalan-jalan yang menggunakan nama tokoh perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Chez Geuvara, dan Agostinho Neto. Di Venlo Belanda Selatan, RA Kartinistraat berbentuk ‘O’ di kawasan Hagerhof, di sekitarnya terdapat nama-nama jalan tokoh wanita Anne Frank dan Mathilde Wibaut. (*)


Tahukah Anda - Tikus Mondok Pemangsa Tercepat

BANYAK hewan yang mengandalkan kecepatan dalam menangkap mangsanya. Tikus modok atau tikus tanah tercatat sebagai hewan tercepat yang menangkap mangsa, seperti cacing tanah dan hewan invertebrate lain dalam tanah. Jenis tikus ini, paling cepat hanya membutuhkan 120 milidetik untuk mengetahui keberadaaan mangsanya dan kemudian memakannya.
Otaknya dapat memutuskan suatu mangsa dapat dimakan atau tidak dalam waktu 8 milidetik. Kecepatan ini adalah batas kecepatan dari sel-sel syaraf di otak dalam mentransmisikan informasi. Tikus ini juga memiliki kemampuan untuk mencium mangsa di bawah air. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan gelembung udara ke mangsanya atau mencium jejak mangsanya dan kemudian menghirup gelembung udara tadi kembali untuk mencium bau mangsanya.
Tikus mondok ini mempunyai bulu-bulu antiair berwarna coklat kehitaman dan kaki berukuran besar serta ekor yang panjang dan tebal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak untuk musim semi. Tentakel-tentakel di hidungnya sangat sensitif dan dilapisi organ-organ sensor Eimer. Diameter hidungnya sekitar 1 cm dengan hampir 25,000 organ sensor pada 22 tentakelnya.
Tikus mondok ini tidak mempunyai kemampuan penglihatan, sehingga alat-alat sensor inilah yang digunakan mendeteksi mangsanya yang berukuran kecil. Mereka menggunakan air liurnya untuk menangkap mangsaya. Air liurnya megandung racun yang dapat mematikan mangsanya. (*)