ULAR, bisa jadi menjadi hewan yang paling ditakuti manusia. Ketakutan pada ular tersebut bukan sekadar karena pengalaman buruk atau pengetahuan, tapi lebih pada faktor genetik yang diturunkan berjuta-juta tahun silam.
Dari penelitian terbaru, nenek moyang manusia tampaknya merupakan santapan mudah bagi ular besar. Temuan ini menjadi bukti kuat akan ancaman yang dihadirkan ular pada manusia primitif dan primata lain. Temuan yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini juga menjelaskan mengapa manusia merasa takut pada ular.
Pada studi modern, peneliti melakukan uji coba terhadap manusia dewasa dan anak-anak dengan meminta melihat gambar dan mencari objek di dalamnya. Ternyata, orang dewasa dan anak-anak sangat cepat mendeteksi adanya ular dibanding objek lain. Ini mengindikasikan bahwa ketakutan pada ular merupakan rasa bawaan turun-temurun, bukan sesuatu yang dipelajari.
Penelitian menunjukkan mengapa rasa takut yang tertanam ini sangat penting dan membuktikan bahwa manusia punya hubungan panjang dan kadang mematikan dengan hewan melata tersebut. Ketakutan ini berbeda dengan ketakutan saat perampok menodongkan pistol pada kita.
Ketakutan pada ular pun tidak hanya dirasakan orang yang berjalan dengan kaki telanjang, tapi juga para sopir. Dalam sebuah penelitian, berbagai reaksi ditunjukkan sopir saat melihat ular bohongan yang sengaja disimpan di tengah jalan. Saking takutnya, 87% dari 22 ribu pengemudi yang diteliti, berusaha menghindarinya. Namun 6% di antaranya justru melindasnya. Ada seorang polisi dengan sengaja melindas ular, berhenti dan keluar dengan pistol di tangan. Ada pula seorang ibu, yang langsung banting stir untuk melindasnya, lalu putar balik dan melindasnya hingga lima kali lagi.(*)
ISTIRAHAT dengan bersantai duduk memang sangat menyenangkan. Apalagi ketika kita sudah lelah dan penat dengan kesibukan sehari-hari yang sudah dijalankan. Akan tetapi jika terlalu banyak duduk, bisa menyebabkan berat badan kita mudah bertambah dan menjadi gemuk.
Banyak penelitian yang menunjukkan kalau duduk sepanjang hari, secara signifikan bisa merusak kesehatan.
Dengan memaksa tubuh, yang dirancang untuk bergerak, duduk sepanjang hari, bisa melemahkan otot. Termasuk memperlambat proses metabolisme, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan bahkan memperpendek usia Anda.
“Setelah empat jam duduk, tubuh mulai mengirimkan sinyal-sinyal berbahaya,” ujar Elin Ekblom-Bak, ilmuwan dari Swedia. Menurutnya, gen yang mengatur glukosa dan lemah dalam tubuh mulai berhenti bekerja.
Duduk juga membuat berat badan akan terus naik secara signifikan. Itu karena, ketika Anda menempelkan bokong pada kursi, metabolisme pun langsung melambat. Pemicunya adalah enzim yang disebut lipoprotein lipase, yang berada di pembuluh darah dalam otot-otot Anda.
Duduk seharian mengurangi aktivitas lipoprotein sekitar 90 hingga 95 persen. Fakta buruk lainnya, beberapa ahli ada yang berpendapat, bahwa 60 sampai 90 menit olahraga tidak bisa menetralkan dampak dari duduk seharian.
Lalu, bagaimana dengan orang yang rajin berolahraga? Ahli dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan orang yang rajin olahraga tapi terlalu banyak duduk, hanya bias selamat jika latihan dilakukan rutin setiap hari. Jadi, bukan hanya kadang-kadang.
Olahraga pun, faktanya, adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko buruk terhadap aktivitas duduk. “Sudah pasti, orang harus terus berolahraga. Sebab, olahraga mendatangkan banyak manfaat,” kata Ekblom-Bak. (*)
SETIAP hari kita berkedip sebanyak kira-kira 15 ribu kali. Tanpa di sadari, setelah membaca tulisan ini, kita telah berkedip beberapa kali. Kemungkinan besar kita tidak pernah menyadarinya dan terus-menerus melakukannya. Mengapa mata berkedip begitu sering dalam sehari? Tujuannya untuk melindungi kedua bola mata. Dalam prosesnya, kita mungkin juga telah memberi petunjuk-petunjuk tanpa kita sengaja mengenai cara kerja otak.
Kedipan rutin tujuannya agar air mata membasahi permukaan mata yang mengering. Dengan satu atau dua kali berkedip per menit, seharusnya sudah cukup untuk melakukan pekerjaan mencuci dan memoles mata. Berkedip juga menggambarkan emosi dan perasaan. Sebagai contoh, perasaan cemas membuat kita berkedip lebih banyak. Jika panik, maka tanpa kita sadari, berkedip lebih banyak. (*)
MANUSIA membutuhkan makanan dan minuman untuk bertahan hidup. Namun para praktisi inedia meyakini manusia tidak butuh makan dan minum untuk bertahan hidup. Yang penting, cukup prana dan sinar matahari. Penelitian ilmiah belum bisa menerima klaim inedia tersebut. Namun beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang yang mengaku bisa hidup tanpa makanan dan minuman. Pelaku inedia yang paling terkenal adalah Prahlad Jani, seorang dukun India yang mengaku tidak makan dan minum sejak 1940 atau 70 tahun lalu. Konon, kemampuannya itu dia dapatkan setelah bertapa di hutan ketika usianya 11 tahun.
Dua penelitian terpisah telah dilakukan terhadap Jani. Pertama kali pada 2003 dan kedua 2010. Badan Pengembangan dan Riset Pertahanan India bermaksud mengungkap rahasia di balik daya tahan pria tersebut. Mereka berharap bisa mengambil manfaat inedia untuk keperluan tentara, korban bencana, dan astronot yang mungkin harus hidup tanpa makan dan minum cukup lama.
Selama penelitian, Jani memang tidak makan dan minum. Dia hanya sesekali dikawal ke luar laboratorium untuk berjemur. Selama 15 hari berada di laboratorium, dia pun tidak menggunakan toilet. Menurut peneliti, Jani lebih sehat daripada rata-rata orang yang usianya separo lebih muda. Namun, Dewan Kedokteran India menolak keabsahan penelitian tersebut. (*)
MENDENGKUR menjadi sinyal adanya masalah gangguan kesehatan pernapasan yang ringan. Namun, tahukah Anda, kebiasaan mendengkur juga bisa menimbulkan risiko depresi. Para peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention menemukan bahwa wanita penderita sleep apnea (mendengkur) akan memiliki risiko 5,2 kali lebih depresi dibandingkan wanita yang tidur tanpa mendengkur. Sedangkan pria dengan sleep apnea berisiko 2,4 kali.
Sekitar 6% pria dan 3% wanita dalam penelitian dilaporkan menderita sleep apnea obstruktif yang ditunjukkan dengan gejala tidur lainnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pria lebih rentan mengalami sleep apnea dibandingkan wanita. (*)
SELAIN dikenal sebagai hewan yang pintar dan survival, tikus ternyata merupakan binatang yang sangat produktif dalam urusan beranak pinak. Tikus yang hanya memiliki rentang hidup antara 1-3 tahun, bisa beranak hingga 15.000 ekor. Perkembangbiakan tikus memang sangat cepat. Seekor tikus bisa mulai berkembang biak pada umur 1,5-5 bulan.
Dengan masa kehamilan hanya 21 hari, setiap ekor mampu melahirkan 6 hingga 8 anak, setelah 21 hari, anaknya tersebut langsung dipisah untuk memulai hidup secara mandiri. Dalam setahun, seekor tikus bisa melahirkan lebih dari 4 kali. Bahkan menurut perhitungan para ahli, sepasang tikus bisa beranak pinak hingga 1 juta ekor dalam 18 bulan. Dengan populasi yang besar, tak heran tikus menjadi hama bagi pertanian. (*)
GAMBAR tokoh Hello Kitty sering kita temui dipasang dalam berbagai benda, mulai dari pakaian hingga hiasan-hiasan. Tapi pernahkah terbayang gambar Hello Kitty tersebut dijadikan tema sebuah rumah sakit? Hal tersebut terjadi di Taiwan pada sebuah rumah sakit bersalin. Di sana, gambar kucing yang dicap mouthless dibuat ke semua benda yang ada di rumah sakit, mulai dari dinding hingga peralatan dan pakaian pasien dan perawat.
Semua bayi yang lahir di rumah sakit bernama Sheng Hau ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di dunia. Di rumah sakit bersalin ini, semua bayi yang baru lahir mendapatkan boneka Hello Kitty. Di kamar rawat bayi bisa ditemui selimut khas Hello Kitty. Para perawat pun mengenakan seragam merah muda dengan celemek bertema Kitty, termasuk tema dekorasi kamarnya.
Pada awalnya, rumah sakit yang dibangun di Kota Yuanlin pada 2006 tersebut berkapasitas 30 tempat tidur. Diharapkan dengan ikon kartun Jepang ini bisa mengurangi stres kaum hawa saat melahirkan, dan tentunya bisa meningkatkan bisnis rumah sakit. RS Sheng Hau ini diresmikan oleh perusahaan induk Hello Kitty, Sanrio Co Ltd. (*)