ROMANTIKA 4 BERSAUDARI
Karya klasik yang tak lekang oleh waktu ini bercerita tentang kehidupan empat bersaudari, suatu masa di Concord, Massachusetts. Little Women diterbitkan pada abad ke-19, novel ini disebut sebagai karya paling realis di antara novel-novel sejenis yang lebih menawarkan mimpi dan idealisme. Dialah Louisa May Alcott, sang penulis yang telah menghadirkan cerita realis tersebut dengan menerbitkannya dalam sebuah novel yang sedang Anda baca sekarang ini. Di samping itu, dia juga telah menulis lebih dari tiga puluh judul buku dan kumpulan cerita.
Karier kepenulisannya dimulai dari menciptakan karya-karya indah dalam puisi serta cerita-cerita menarik dalam cerpen, yang kemudian dimuat di majalah-majalah ternama. Buku pertamanya, Flower Fables, diterbitkan pada 1854. Kemudian novel yang tengah Anda baca ini, Little Women, ditulis pada 1868, menjadi karya pertama di Amerika yang memotret tokoh remaja perempuan dengan sikap-sikap realistis, alih-alih menggambarkan tokoh yang sempurna di kebanyakan fiksi anak-anak saat itu.
Wednesday, October 16, 2013
Resensi Buku - SEPULUH TAHUN KOPERASI (1930-1940)
Koperasi Melawan Kapitalisme
Koperasi adalah pilar bagi ekonomi rakyat. Gerakan koperasi merupakan wadah organisasi pergerakan dalam melawan kapitalisme, dan tentunya kolonialisme. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh founding father bangsa ini, Soekarno (Presiden Pertama RI), kolonialisme sebenarnya tak lain adalah terusan dari kapitalisme.
Dalam sejarah perkembangan koperasi di Indonesia, memang berangkat dari perjuangan beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong diri sendiri dan manusia sesamanya. Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh seorang Pamong Praja Patih R Aria Wiria Atmaja di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tahun 1896. Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya kongres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Koperasi adalah pilar bagi ekonomi rakyat. Gerakan koperasi merupakan wadah organisasi pergerakan dalam melawan kapitalisme, dan tentunya kolonialisme. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh founding father bangsa ini, Soekarno (Presiden Pertama RI), kolonialisme sebenarnya tak lain adalah terusan dari kapitalisme.
Dalam sejarah perkembangan koperasi di Indonesia, memang berangkat dari perjuangan beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong diri sendiri dan manusia sesamanya. Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh seorang Pamong Praja Patih R Aria Wiria Atmaja di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tahun 1896. Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya kongres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Thursday, September 19, 2013
Resensi Buku - GATHOLOCO: Rahasia Ilmu Sejati dan Asmaragama
Karya Sastra Kontroversial Pengujung Abad Ke-19
Penerjemah Serat Gatholoco kemudian dijadikan buku berjudul Gatholoco: Rahasia Ilmu Sejati dan Asmaragama ini, Damar Shashangka, lahir di Malang pada tanggal 8 April 1980. Kelahirannya di keluarga Kejawen membuatnya sangat tertarik kepada mistisisme dan spiritualitas semenjak kecil. Saat masih berumur belasan tahun, ia memperoleh sebuah visi bahwa suatu saat dirinya bakal menulis banyak buku tentang sejarah Nusantara. Ia telah menulis novel berseri Sabda Palon dan Wali Sanga, yang berkisah tentang kehancuran Majapahit dan berkuasanya Islam di Nusantara. Karya-karyanya selalu menjadi referensi berbobot tentang sejarah Nusantara berikut ajaran-ajaran kunonya. Selain Gatholoco, yang saat ini berada di tangan Anda, ia pun telah menerjemahkan dan mengulas naskah kuno Darmagandhul. Anak muda yang fasih berbicara dan menulis tentang spiritualitas Islam, Kejawen, dan Siwa Buddha ini bisa dihubungi secara personal melalui Facebook Fans Page: DAMAR SHASHANGKA.
Penerjemah Serat Gatholoco kemudian dijadikan buku berjudul Gatholoco: Rahasia Ilmu Sejati dan Asmaragama ini, Damar Shashangka, lahir di Malang pada tanggal 8 April 1980. Kelahirannya di keluarga Kejawen membuatnya sangat tertarik kepada mistisisme dan spiritualitas semenjak kecil. Saat masih berumur belasan tahun, ia memperoleh sebuah visi bahwa suatu saat dirinya bakal menulis banyak buku tentang sejarah Nusantara. Ia telah menulis novel berseri Sabda Palon dan Wali Sanga, yang berkisah tentang kehancuran Majapahit dan berkuasanya Islam di Nusantara. Karya-karyanya selalu menjadi referensi berbobot tentang sejarah Nusantara berikut ajaran-ajaran kunonya. Selain Gatholoco, yang saat ini berada di tangan Anda, ia pun telah menerjemahkan dan mengulas naskah kuno Darmagandhul. Anak muda yang fasih berbicara dan menulis tentang spiritualitas Islam, Kejawen, dan Siwa Buddha ini bisa dihubungi secara personal melalui Facebook Fans Page: DAMAR SHASHANGKA.
Sunday, September 15, 2013
Resensi Buku - POLITIK HURU HARA MEI 1998
Siapa Dalang Tragedi Mei 1998?
Huru-hara Mei 1998 yang diawali Insiden Trisakti pada 12 Mei 1998 adalah peristiwa bersejarah yang telah membawa Indonesia pada babak baru perjalanan bangsa. Rezim Soeharto yang telah berkuasa lebih dari tiga dasawarsa akhirnya jatuh. Peristiwa ini tak dapat dipisahkan dari rangkaian krisis moneter yang telah berlangsung sejak Juli 1997 dimulai di Thailand dan menyebar ke beberapa negara lain di Asia, termasuk Indonesia. Krisis moneter yang salah penanganan dan misdiagnosa dari pemerintah atas tekanan lembaga moneter internasional, International Monetary Fund (IMF), krisis moneter Indonesia berkembang menjadi krisis ekonomi dan akhirnya melahirkan krisis politik. Hanya dalam waktu dua bulan setelah disumpah menjadi presiden untuk ketujuh kalinya, Soeharto akhirnya mengundurkan diri dan jabatan presiden secara konstitusional jatuh ke tangan Wakil Presiden BJ Habiebie.
Huru-hara Mei 1998 yang diawali Insiden Trisakti pada 12 Mei 1998 adalah peristiwa bersejarah yang telah membawa Indonesia pada babak baru perjalanan bangsa. Rezim Soeharto yang telah berkuasa lebih dari tiga dasawarsa akhirnya jatuh. Peristiwa ini tak dapat dipisahkan dari rangkaian krisis moneter yang telah berlangsung sejak Juli 1997 dimulai di Thailand dan menyebar ke beberapa negara lain di Asia, termasuk Indonesia. Krisis moneter yang salah penanganan dan misdiagnosa dari pemerintah atas tekanan lembaga moneter internasional, International Monetary Fund (IMF), krisis moneter Indonesia berkembang menjadi krisis ekonomi dan akhirnya melahirkan krisis politik. Hanya dalam waktu dua bulan setelah disumpah menjadi presiden untuk ketujuh kalinya, Soeharto akhirnya mengundurkan diri dan jabatan presiden secara konstitusional jatuh ke tangan Wakil Presiden BJ Habiebie.
Resensi Buku - PASANG NAIK KULIT BERWARNA
Bangkitnya Bangsa-bangsa Kulit Berwarna
Pasang Naik Kulit Berwarna adalah terjemahan dari buku The Rising Tide of Color karya Lothrop Stoddard, buku yang sangat terkenal di dunia pada saat itu, terutama di dunia Barat, diterbitkan pada tahun 1920. Kemudian, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia empat puluh tahun lebih setelah itu, di tahun 1966. Tahun bergelora dan bangkitnya bangsa-bangsa kulit berwarna, baik bangsa Arab, Melayu, Hindu, maupun bangsa Tionghoa, semuanya bergerak dan bangkit, diibaratkan seperti mengalami rising tide atau pasang naik.
Penerbitan buku ini adalah prakarsa Presiden RI pertama Ir Soekarno, yang memerintahkan kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan pada saat itu, HM Muljadi Jojomartono, untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa nasional, Bahasa Indonesia, mengingat pentingnya buku itu di saat masa-masa revolusi.
Pasang Naik Kulit Berwarna adalah terjemahan dari buku The Rising Tide of Color karya Lothrop Stoddard, buku yang sangat terkenal di dunia pada saat itu, terutama di dunia Barat, diterbitkan pada tahun 1920. Kemudian, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia empat puluh tahun lebih setelah itu, di tahun 1966. Tahun bergelora dan bangkitnya bangsa-bangsa kulit berwarna, baik bangsa Arab, Melayu, Hindu, maupun bangsa Tionghoa, semuanya bergerak dan bangkit, diibaratkan seperti mengalami rising tide atau pasang naik.
Penerbitan buku ini adalah prakarsa Presiden RI pertama Ir Soekarno, yang memerintahkan kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan pada saat itu, HM Muljadi Jojomartono, untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa nasional, Bahasa Indonesia, mengingat pentingnya buku itu di saat masa-masa revolusi.
Thursday, September 5, 2013
Resensi Buku - MUHAMMAD: Prophet for Our Time
Tarikh Muhammad versi Karen Armstrong
Karen Armstrong adalah penulis yang telah menghasilkan karya-karya gemilang tentang berbagai tradisi agama. Dalam setiap tulisannya, dia menampakkan kepiawaiannya menampilkan kajian yang rumit menjadi bahasan yang memikat dan mudah dimengerti. Penulis yang bermukim di Inggris itu kini menampilkan biografi Nabi Muhammad yang tentunya membawakan tafsiran yang baru dan mengejutkan yang selalu menjadi kekhasannya. Beberapa buku keagamaan yang terkenal dari hasil kepenulisannya antara lain: Sejarah Tuhan, Berperang demi Tuhan, Masa Depan Tuhan, dan Compassion. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam empat puluh bahasa di seluruh dunia.
Karen Armstrong adalah penulis yang telah menghasilkan karya-karya gemilang tentang berbagai tradisi agama. Dalam setiap tulisannya, dia menampakkan kepiawaiannya menampilkan kajian yang rumit menjadi bahasan yang memikat dan mudah dimengerti. Penulis yang bermukim di Inggris itu kini menampilkan biografi Nabi Muhammad yang tentunya membawakan tafsiran yang baru dan mengejutkan yang selalu menjadi kekhasannya. Beberapa buku keagamaan yang terkenal dari hasil kepenulisannya antara lain: Sejarah Tuhan, Berperang demi Tuhan, Masa Depan Tuhan, dan Compassion. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam empat puluh bahasa di seluruh dunia.
Tuesday, August 27, 2013
Resensi Buku - Rezeki Itu Misteri, Mati Itu Pasti
BERKELIMPAHAN REZEKI. Bagaimana Itu Bisa Terjadi?
Setiap kita pasti mendambakan kehidupan yang bahagia, di dunia maupun di akhirat. Bahagia di dunia karena kita memiliki kehidupan yang berkelimpahan. Bahagia di akhirat karena kita mempunyai amal yang menyelamatkan. Itulah intisari yang ingin disampaikan oleh sang penulis, Ali Akbar, dalam buku yang hadir di tengah-tengah sidang pembaca ini.
Ali Akbar dikenal bukan hanya sebagai pakar marketing di SEO, tapi juga pakar membuat banyak orang kepincut bahkan mungkin klepek-klepek lewat tweet-tweet spiritualnya dalam akun Twitter miliknya, @PakarSEO. Anda bisa membuktikannya, saat menikmati bacaan dalam buku ini.
Setiap kita pasti mendambakan kehidupan yang bahagia, di dunia maupun di akhirat. Bahagia di dunia karena kita memiliki kehidupan yang berkelimpahan. Bahagia di akhirat karena kita mempunyai amal yang menyelamatkan. Itulah intisari yang ingin disampaikan oleh sang penulis, Ali Akbar, dalam buku yang hadir di tengah-tengah sidang pembaca ini.
Ali Akbar dikenal bukan hanya sebagai pakar marketing di SEO, tapi juga pakar membuat banyak orang kepincut bahkan mungkin klepek-klepek lewat tweet-tweet spiritualnya dalam akun Twitter miliknya, @PakarSEO. Anda bisa membuktikannya, saat menikmati bacaan dalam buku ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)