The Great Hunt, Kisah Fantasi yang Disangka Nyata
The Great Hunt, novel karya penulis Amerika Robert Jordan, ini merupakan sambungan/sequel dari novel sebelumnya, Eye of the World, yang merupakan kesatuan dari cerita fantasi Wheel of Time. Dalam penerbitannya, The Great Hunt dibagi menjadi dua buku, yaitu The Hunt Begins (diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia berjudul Perburuan Sangkakala) dan buku kedua dengan judul Threads in the Pattern (Sang Peniup Sangkakala). Dalam penuturannya, Jordan menceritakan The Great Hunt dalam sebuah prolog dan 50 chapters.
Sunday, June 23, 2013
Sunday, May 26, 2013
Resensi Buku - Pesona Penyingkap Makna
BAHTERA: Bahasa dan Terjemahan Indonesia
Profesi penerjemah merupakan profesi yang telah turut mewarnai kehidupan di Indonesia. Ada begitu banyak informasi yang dapat diserap, dimanfaatkan, dan dikembangkan lebih lanjut hanya setelah diolah oleh para penerjemah. Sekadar contoh, Harry Potter seri tujuh novel fantasi yang dikarang oleh penulis Inggris JK Rowling (juga dijadikan film yang ternyata menjadi film paling sukses sepanjang masa). Tentu kisah mendunia itu tidak bakal sampai ke pembaca dan pemirsa di Indonesia, tanpa personel yang terampil dari seorang penerjemah.
Hasil karya penerjemah tersebut bisa Anda ditemui di semua bidang kehidupan, akan tetapi harus diakui bahwa profesi tersebut belumlah sepopuler profesi lain, seperti dokter, pengacara, atau pengarang misalnya. Inilah barangkali prakarsa milis para penerjemah di Indonesia, Bahtera (Bahasa dan Terjemahan Indonesia), sebagai upaya untuk lebih mendekatkan profesi ini kepada masyarakat di Indonesia.
Profesi penerjemah merupakan profesi yang telah turut mewarnai kehidupan di Indonesia. Ada begitu banyak informasi yang dapat diserap, dimanfaatkan, dan dikembangkan lebih lanjut hanya setelah diolah oleh para penerjemah. Sekadar contoh, Harry Potter seri tujuh novel fantasi yang dikarang oleh penulis Inggris JK Rowling (juga dijadikan film yang ternyata menjadi film paling sukses sepanjang masa). Tentu kisah mendunia itu tidak bakal sampai ke pembaca dan pemirsa di Indonesia, tanpa personel yang terampil dari seorang penerjemah.
Hasil karya penerjemah tersebut bisa Anda ditemui di semua bidang kehidupan, akan tetapi harus diakui bahwa profesi tersebut belumlah sepopuler profesi lain, seperti dokter, pengacara, atau pengarang misalnya. Inilah barangkali prakarsa milis para penerjemah di Indonesia, Bahtera (Bahasa dan Terjemahan Indonesia), sebagai upaya untuk lebih mendekatkan profesi ini kepada masyarakat di Indonesia.
Thursday, May 23, 2013
Resensi Buku - CERITA AZRA
Azyumardi Azra Sang Intelektual Organik
Azyumardi Azra adalah seorang pakar sejarah dan peradaban Islam yang diakui dunia internasional. Azra —biasa dia dipanggil— seorang cendekiawan Muslim “pendobrak”. Kiprahnya di dunia pendidikan menghasilkan inovasi-inovasi yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Salah satu hasilnya adalah bertransformasinya IAIN Syarif Hidayatullah menjadi UIN Syarif Hidayatullah, yang menjadikan institusi pendidikan Islam bisa masuk ke dalam arus utama, menjadi lebih open-minded, berkualitas, dan bermartabat di mata masyarakat.
Direktur Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah ini juga orang Indonesia pertama yang meraih gelar Commander of the British Empire (CBE) dari Ratu Inggris. Dia berhak dipanggil “Sir” dan memiliki hak-hak yang juga istimewa, seperti bebas keluar-masuk Inggris tanpa visa dan bisa juga minta (jika beliau mau) dimakamkan di Inggris Raya. Gelar ini pun lebih tinggi daripada pesepak bola terkenal, David Beckham, yang ‘hanya’ bergelar Officer of the Order of British Empire (OBE) dan beberapa orang populer lainnya di Inggris.
Azyumardi Azra adalah seorang pakar sejarah dan peradaban Islam yang diakui dunia internasional. Azra —biasa dia dipanggil— seorang cendekiawan Muslim “pendobrak”. Kiprahnya di dunia pendidikan menghasilkan inovasi-inovasi yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Salah satu hasilnya adalah bertransformasinya IAIN Syarif Hidayatullah menjadi UIN Syarif Hidayatullah, yang menjadikan institusi pendidikan Islam bisa masuk ke dalam arus utama, menjadi lebih open-minded, berkualitas, dan bermartabat di mata masyarakat.
Direktur Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah ini juga orang Indonesia pertama yang meraih gelar Commander of the British Empire (CBE) dari Ratu Inggris. Dia berhak dipanggil “Sir” dan memiliki hak-hak yang juga istimewa, seperti bebas keluar-masuk Inggris tanpa visa dan bisa juga minta (jika beliau mau) dimakamkan di Inggris Raya. Gelar ini pun lebih tinggi daripada pesepak bola terkenal, David Beckham, yang ‘hanya’ bergelar Officer of the Order of British Empire (OBE) dan beberapa orang populer lainnya di Inggris.
Friday, May 17, 2013
Resensi Buku - DREAM
Mimpi Ustaz Yusuf Mansur
Ustaz Yusuf Mansur dikenal sebagai Pemimpin Pondok Pesantren Daarul Qur’an, Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang, dan pemimpin pengajian Wisata Hati. Ustaz yang lahir di Jakarta, 19 Desember 1976 ini telah melalui perjalanan berliku sampai menjadi seorang ustaz terkenal, seperti sekarang.
Buku dengan judul Dream ini adalah buku ke sekian karya sang ustaz yang juga telah menulis buku-buku yang ternyata mendapat sambutan luar biasa dari pembacanya, seperti Wisata Hati Mencari Tuhan yang Hilang, Kuliah Tauhid, Boleh Gak Sih, dan Sedekah Ngarep. Dream ini bukanlah mimpi mengenai harta, jabatan, atau mimpi-mimpi keduniaan lainnya yang bersifat fana. Dream adalah mimpi mengenai bagaimana Alquran begitu mudah dan indah dibumikan dalam beragam bentuk.
Ustaz Yusuf Mansur dikenal sebagai Pemimpin Pondok Pesantren Daarul Qur’an, Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang, dan pemimpin pengajian Wisata Hati. Ustaz yang lahir di Jakarta, 19 Desember 1976 ini telah melalui perjalanan berliku sampai menjadi seorang ustaz terkenal, seperti sekarang.
Buku dengan judul Dream ini adalah buku ke sekian karya sang ustaz yang juga telah menulis buku-buku yang ternyata mendapat sambutan luar biasa dari pembacanya, seperti Wisata Hati Mencari Tuhan yang Hilang, Kuliah Tauhid, Boleh Gak Sih, dan Sedekah Ngarep. Dream ini bukanlah mimpi mengenai harta, jabatan, atau mimpi-mimpi keduniaan lainnya yang bersifat fana. Dream adalah mimpi mengenai bagaimana Alquran begitu mudah dan indah dibumikan dalam beragam bentuk.
Resensi Buku - MARKESOT BERTUTUR LAGI
Markesot ‘Hanyalah’ Sebuah Cara (Tetap) Menjadi Manusia
Muhammad Ainun Nadjib atau yang biasa di kenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun lahir di Jombang, Jatim, 27 Mei 1953. Dia adalah seorang budayawan multitalenta: penyair, penulis esai, pegiat teater, pemusik, dan lain-lain. Sebagai seorang penulis, Cak Nun sangat produktif, telah menghasilkan puluhan buku. Di antara karya-karya emasnya yaitu Dari Pojok Sejarah (1985), Seribu Masjid Satu Jumlahnya (1990), Secangkir Kopi Jon Pakir (1992), Markesot Bertutur (1993), dan Markesot Bertutur Lagi (1994). Selain berkiprah di dunia tulis-menulis, dia juga merupakan motor penggerak di balik kelompok musik Kiai Kanjeng dan pengajian komunitas Jamaah Maiyah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Nah, Anda yang beruntung memiliki/membaca Markesot Berutur Lagi ini merupakan karya Cak Nun edisi terbaru (2013) dari edisi lama yang terbit pada Agustus 1994. Dalam buku setebal 342 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan ini, Cak Nun memberikan alasan mengapa sang tokoh, Markesot, menjadi sentral dalam penggalan-penggalan cerita yang memenuhi sembilan bagian dalam buku ini. Menurutnya, Markesot memang salah seorang tokoh dalam kehidupan pribadinya. Sebab, yang kemudian mendorong Cak Nun menuliskan hal-hal yang awalnya berangkat dari ketokohan Markesot adalah filsafat dan sikap hidupnya.
Muhammad Ainun Nadjib atau yang biasa di kenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun lahir di Jombang, Jatim, 27 Mei 1953. Dia adalah seorang budayawan multitalenta: penyair, penulis esai, pegiat teater, pemusik, dan lain-lain. Sebagai seorang penulis, Cak Nun sangat produktif, telah menghasilkan puluhan buku. Di antara karya-karya emasnya yaitu Dari Pojok Sejarah (1985), Seribu Masjid Satu Jumlahnya (1990), Secangkir Kopi Jon Pakir (1992), Markesot Bertutur (1993), dan Markesot Bertutur Lagi (1994). Selain berkiprah di dunia tulis-menulis, dia juga merupakan motor penggerak di balik kelompok musik Kiai Kanjeng dan pengajian komunitas Jamaah Maiyah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Nah, Anda yang beruntung memiliki/membaca Markesot Berutur Lagi ini merupakan karya Cak Nun edisi terbaru (2013) dari edisi lama yang terbit pada Agustus 1994. Dalam buku setebal 342 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan ini, Cak Nun memberikan alasan mengapa sang tokoh, Markesot, menjadi sentral dalam penggalan-penggalan cerita yang memenuhi sembilan bagian dalam buku ini. Menurutnya, Markesot memang salah seorang tokoh dalam kehidupan pribadinya. Sebab, yang kemudian mendorong Cak Nun menuliskan hal-hal yang awalnya berangkat dari ketokohan Markesot adalah filsafat dan sikap hidupnya.
Thursday, May 16, 2013
Resensi Buku - IBUNDA: Guru dan Sahabat Menuju Dewasa
Sosok Ibu dalam Keberhasilan Generasi Penerus
Bagaimana seorang ibu (muslimah) bertindak baik mendidik anaknya? Ibu yang baik itu seperti apa sosok dan sikapnya? Ibu yang bagaimana yang bisa menjadi sahabat sejati sang buah hati?
Dunia anak merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Anak bukan saja buah dari cinta antara dua insan (laki-laki dan perempuan) yang oleh Allah saling dipertemukan, namun yang lebih penting lagi adalah anak merupakan cikal bakal generasi penerus manusia.
Anak dalam rentang masa perkembangannya, usia 0 sampai 6 tahun, oleh para ahli pendidikan disebut sebagai masa emas (golden age). Terbukti dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan anak terjadi sangat pesat ketika anak usia dini. Kurang lebih 50% variabilitas kecerdasan anak terjadi saat mencapai usia 4 tahun, bertambah 30% sampai berusia 8 tahun, dan bertambah 20% sampai usia 18-20 tahun.
Bagaimana seorang ibu (muslimah) bertindak baik mendidik anaknya? Ibu yang baik itu seperti apa sosok dan sikapnya? Ibu yang bagaimana yang bisa menjadi sahabat sejati sang buah hati?
Dunia anak merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Anak bukan saja buah dari cinta antara dua insan (laki-laki dan perempuan) yang oleh Allah saling dipertemukan, namun yang lebih penting lagi adalah anak merupakan cikal bakal generasi penerus manusia.
Anak dalam rentang masa perkembangannya, usia 0 sampai 6 tahun, oleh para ahli pendidikan disebut sebagai masa emas (golden age). Terbukti dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan anak terjadi sangat pesat ketika anak usia dini. Kurang lebih 50% variabilitas kecerdasan anak terjadi saat mencapai usia 4 tahun, bertambah 30% sampai berusia 8 tahun, dan bertambah 20% sampai usia 18-20 tahun.
Resensi Buku - PENGARANG TIDAK MATI
Mukjizat Tulisan
Menyimak pengertian pengarang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, pertama, orang yang mengarang cerita, berita, buku, dsb; penulis; kedua, pencipta, penggubah (lagu, nyanyian, musik, dsb). Pada resensi buku berjudul Pengarang Tidak Mati ini, lebih mengkhususkan pada karya-karya tulis. Jadi, tulisan, apa pun jenisnya –esai, cerpen, novel, puisi, drama, catatan harian, laporan jurnalistik, atau entah apa lagi —ternyata punya garis hidup sendiri; membawa nasibnya entah ke mana.
Ada tulisan yang prematur, lalu mengembuskan napas. Boleh jadi ada yang lahir dengan usia pendek. Ada pula yang bertahan mengikuti usia penulisnya. Ada yang hanya tersimpan rapi di rak perpustakaan. Bahkan, sangat mungkin ada yang berusia panjang, tentu saja dengan di sana-sini mengalami revisi. Serta, sudah barang tentu banyak pula yang bertahan begitu lama sampai entah kapan sehingga bakal abadi sepanjang usia peradaban manusia.
Menyimak pengertian pengarang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, pertama, orang yang mengarang cerita, berita, buku, dsb; penulis; kedua, pencipta, penggubah (lagu, nyanyian, musik, dsb). Pada resensi buku berjudul Pengarang Tidak Mati ini, lebih mengkhususkan pada karya-karya tulis. Jadi, tulisan, apa pun jenisnya –esai, cerpen, novel, puisi, drama, catatan harian, laporan jurnalistik, atau entah apa lagi —ternyata punya garis hidup sendiri; membawa nasibnya entah ke mana.
Ada tulisan yang prematur, lalu mengembuskan napas. Boleh jadi ada yang lahir dengan usia pendek. Ada pula yang bertahan mengikuti usia penulisnya. Ada yang hanya tersimpan rapi di rak perpustakaan. Bahkan, sangat mungkin ada yang berusia panjang, tentu saja dengan di sana-sini mengalami revisi. Serta, sudah barang tentu banyak pula yang bertahan begitu lama sampai entah kapan sehingga bakal abadi sepanjang usia peradaban manusia.
Subscribe to:
Posts (Atom)