DI dunia ini, terdapat ribuan bahkan jutaan spesies hewan. Dari sejumlah jenis tersebut, ada yang berumur hingga ratusan tahun, tapi ada juga yang hanya bertahan hidup beberapa waktu saja. Tahukah Anda, hewan yang berumur paling singkat di dunia ini? Ia adalah Mayflies atau lalat capung yang hidup maksimal 24 jam atau satu hari.
Hewan ini memiliki jumlah lebih dari 2.500 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Namun lalat capung bukan bergantung pada kualitas hidupnya untuk kelangsungan hidup mereka di bumi, melainkan kuantitas. Secara taksonomi, lalat capung adalah sejenis serangga yang berasal dari Ordo Ephemeroptera. Ephemeroptera berasal dari bahasa Yunani yang artinya “hidup singkat”, dan pteron yang berarti “sayap”.
Sehingga hewan ini sering disebut serangga bersayap dengan hidup yang singkat. Jangka hidup seekor lalat capung dewasa bervariasi, mulai dari 30 menit sampai dengan 1 hari tergantung jenisnya. Fungsi utama seekor individu dewasa adalah bereproduksi. Sehingga demi mempertahankan populasinya, lalat capung harus selalu bereproduksi dengan jumlah besar agar tetap mempertahankan kuantitas atau jumlah spesiesnya agar tidak punah. Pada sebagian besar spesies, mata jantan biasanya lebih besar dengan kaki depan yang sangat panjang, yang digunakan dalam mencari dan memegang betina saat kawin di udara. (*)
KITA sering mendengar seseorang dikatakan meneteskan “air mata buaya”. Istilah air mata buaya ini artinya adalah air mata dan kesedihannya yang tidak tulus, tetapi hanya pura-pura atau penyesalan palsu. Lalu mengapa sampai ada istilah seperti itu? Apakah buaya bisa menangis? Dan apakah tangisannya hanya pura-pura saja?
Sebenarnya, buaya meneteskan air mata untuk mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya. Namun, pada awal 1970-an, mungkin orang boleh dengan tulus meneteskan air mata bagi buaya. Khususnya setelah buaya memakan mangsanya, buaya akan meneteskan air mata. Tapi bukan karena penyesalan buaya tersebut, namun secara alami hal itu terjadi karena kelenjar air mata buaya akan mengeluarkan cairan untuk mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya. Karena itu, muncul istilah air mata buaya, karena buaya tidak benar-benar menangis kendati mengeluarkan air mata.
Namun, kondisi saat ini bisa membuat buaya benar-benar menangis. Populasi mereka nyaris punah karena banyaknya permintaan akan kulitnya. Sepatu, tas tangan, koper, ikat pinggang, dan barang lain yang dibuat dari kulit buaya memang indah, awet, dan sangat menarik. (*)
RUMAH merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain menjadi tempat berlindung, rumah juga menjadi bukti keberadaban manusia. Tapi tahukah Anda rumah tertua di dunia? Rumah tertua di dunia diyakini dibuat pada 8.500 tahun sebelum masehi, letaknya berada di dekat danau di Inggris. Rumah kuno tersebut ditemukan Dr Chantal Conneller dan Barry Taylor dari University of Manchester.
Rumah ini memiliki struktur melingkar yang dihuni pemburu-pengumpul setelah zaman es berakhir. Mereka bermigrasi dari daerah bawah Laut Utara dan memburu hewan sepeti rusa, babi hutan, kijang, dan ternak liar besar yang disebut auroch. Rumah itu mungkin sudah dibangun kembali melalui berbagai tahap. Kemungkinan ada lebih dari satu rumah dan banyak orang tinggal di tempat yang terbuat dari kayu itu, di mana merupakan bukti awal dari jenis pertukangan di Eropa. Temuan ini mampu membantah teori yang menyebut manusia purba selalu berpindah dan hanya sedikit meninggalkan jejak.
Bagi mata yang belum berpengalaman, daerah itu terlihat biasa-biasa saja, namun dengan teknik khusus bisa merekonstruksi lanskap itu. Sifat gambut lanskap ini memungkinkan
pelestarian peninggalan termasuk dayung perahu, ujung panah dan ujung tengkorak rusa merah yang dipakai sebagai topeng. (*)
RADIO merupakan teknologi yang dipakai untuk mengantar sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang tersebut melintas dan merambat melalui jalur udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Perkembangan dunia teknologi kini berdampak pula terhadap siaran radio. Dulu kita hanya dapat menikmati siaran radio dengan gelombang AM (amplitude modulation). Namun, kini pendengar pun dimanjakan oleh kemunculan gelombang radio FM (frequency modulation) yang bersuara lebih jernih. Orang yang berjasa menemukan gelombang FM adalah Edwin Howard Armstrong yang dikenal sebagai “Bapak penemu radio FM”.
Amstrong, seorang ahli teknis penemu radio yang dilahirkan pada 18 Desember 1890 di New York City, Amerika Serikat (AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak kecil. Bahkan, ketika usianya baru menginjak 14 tahun, dia telah bercita-cita ingin menjadi seorang penemu.
Ketika menginjak usia remaja, dia mulai mencoba menjadi tukang servis alat-alat rumah tangga tanpa kabel (nirkabel). Kemudian saat duduk di bangku SMA, dia telah mulai mengadakan uji coba dengan membuat tiang antena di depan rumahnya untuk mempelajari teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami gangguan.
Dia dengan cepat dapat memahami permasalahan pada alat komunikasi tersebut. Dia juga dapat menemukan kelemahan sinyal pada penerima akhir transmisi komunikasi. Padahal, tidak ada cara lain untuk memperkuat tenaga. (*)
APAKAH warna merah memang membuat banteng marah? Ternyata, faktanya banteng tidak dapat melihat dengan sempurna, karena buta parsial. Apa yang menyebabkan seekor banteng terganggu adalah, karena seseorang melambaikan kain tepat di depan wajahnya.
Pandangan terhadap warna adalah subjek yang menipu. Penyebab banteng tidak suka kain warna merah sendiri karena sebenarnya banteng itu tidak suka lambaian kainnya, bukan warna kainnya itu sendiri. Banteng punya penyakit buta parsial yang menyebabkan banteng tidak bisa melihat warna/buta warna. Tapi karena matador memang sudah biasa sejak dulu menggunakan kain berwarna merah sebagai alat untuk aksinya melawan banteng, jadi kita menganggap warna merahlah yang membuat si banteng mengamuk. (*)
BONEKA Barbie merupakan boneka yang paling terpopuler di dunia. Boneka hasil kreasi Ruth Handler, seorang pemilik perusahaan Mattel Inc, pertama kali dirilis tahun 1959, dan menjadi boneka fenomenal yang penjualannya tidak pernah kurang dari 1 juta unit per bulan.
Kelahiran boneka Barbie diawali dari keprihatinan Ruth Handler saat melihat anak perempuannya, Barbara, yang bermain dengan boneka kertas dan memperlakukan boneka itu layaknya manusia dewasa. Melihat interaksi anaknya dengan boneka kertas itu, Ruth yang kala itu sudah mendirikan perusahaan mainan Mattel, menangkap peluang untuk membuat mainan bagi anak-anak di atas lima tahun. Waktu itu, Elliot Handler, suaminya, yang juga salah satu pendiri Mattel, tidak terlalu antusias menanggapi ide istrinya itu.
Ide itu kemudian menjadi obsesi Ruth saat bersama keluarganya berlibur ke Jerman tahun 1956. Di sebuah toko mainan, dia menemukan boneka mainan bernama Bild Lilli. Boneka yang dibuat berdasarkan gambar kartun kreasi Reinhard Beuthin itu cukup populer di Jerman. Melihat animo anak-anak pada boneka itu, akhirnya membuka mata Elliot dan Ruth untuk membuat boneka sejenis yang diproduksi di negara mereka, Amerika Serikat.
Bersama Jack Ryan, designer Mattel, Ruth dan Elliot mendesain ulang boneka Bild Lilli menjadi boneka cantik bernama Barbie. Boneka tersebut pertama kali ditampilkan di American International Toy Fair di New York pada tanggal 9 Maret 1959. Tanggal tersebut secara resmi dinyatakan sebagai tanggal ulang tahun Barbie.(*)
SEMUT adalah simbol dan contoh budaya antre dan kerja sama. Tapi tahukah Anda bahwa semut itu ternyata binatang yang buta? Sebagian besar bangsa semut adalah binatang yang tidak dapat melihat. Hanya sebagian kecil spesies semut yang dapat melihat, tapi penglihatan mereka pun sangat buruk. Lalu bagaimana binatang kecil ini bisa sampai ke tempat tujuan tanpa melihat. Makhluk kecil ini bisa melakukannya karena memiliki banyak organ sensor di kepalanya yang membantu mengenali keadaan di sekelilingnya.
Antena ini yang membantu mereka mendeteksi bahan kimia, keadaan udara, dan getaran di sekitarnya. Antena ini juga digunakan untuk mengirimkan dan menerima sinyal dari semut lainnya melalui sentuhan. Tak heran kenapa kelompok semut terlihat selalu berbaris dan bersentuhan. (*)