SUATU benda akan tenggelam di air, termasuk di lautan. Itu hukum alam yang terjadi. Hal itu karena berat jenis benda yang lebih besar dibanding air. Namun ternyata, hal itu tidak selalu terjadi.
Satu-satunya tempat yang memungkinkan hal itu terjadi berada di Laut Mati yang terletak di daerah antara di Israel, Palestina, dan Yordania. Laut Mati merupakan titik terendah di permukaan bumi, yakni berada pada 417,5 meter di bawah permukaan laut.
Karena danau besar ini lebih rendah dari lautan, air laut masuk dan berkumpul. Dengan iklim kering dan evaporasi tinggi, mengakibatkan meningkatnya konsentrasi mineral dalam air, sehingga kandungan garam tertinggi di dunia. Jika rata-rata kadar garam di lautan hanya 3%, di Laut Mati mencapai 32%.
Tingginya kadar garam ini yang membuat tubuh kita terapung, karena massa jenis tubuh manusia sama atau hampir sama dengan massa jenis air garam. Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. (*)
GLOBAL warming atau pemanasan global menjadi isu yang hangat saat ini. Salah satu bencana yang diprediksi terjadi akibat global warming ini, yakni melelehkan gunung es di kutub utara dan selatan yang menyebabkan naiknya permukaan air laut. Gunung es umumnya berketinggian 1-75 meter di atas permukaan laut dengan berat 100.000-200 000 ton. Gunung es tertinggi terdapat di Atlantik Utara setinggi 168 meter. Sedangkan gunung es terbesar terdapat di Antartika dengan luas permukaan 12.000 km².
Apa yang terjadi jika semua gunung es meleleh? Sejak puncak zaman es 18.000 tahun lalu, akibat melelehnya gunung es yang 90% berada di kutub selatan, permukaan laut mengalami kenaikan hingga 120 meter. Kenaikan tertinggi muka air laut terjadi sebelum 6.000 tahun lalu. Sedangkan sejak 3.000 tahun lalu hingga awal abad ke-19, muka air laut hampir tetap dan hanya bertambah 0,1-0,2 mm per tahun.
Namun pada 1900, permukaan laut naik 1-3 mm per tahun, bahkan sejak 1992 laju kenaikan muka laut sebesar 3 mm per tahun. Nah, jika terjadi pencairan secara serentak, akan terjadi kenaikan drastis pada muka air laut hingga mencapai 50-60 meter. Sehingga bisa dipastikan sebagian besar daratan tempat tinggal kita akan tenggelam menjadi lautan. (*)
ADA sifat semut yang sangat khas. Saat semut bertemu semut lainnya, semut itu sedang berpapasan layaknya manusia. Semut yang beradu kepala saat itu, sebenarnya mereka sedang berkomunikasi. Theodore Christian Schneirla, peneliti di Universitas New York City pernah mengadakan percobaan terhadap semut-semut yang saling berkomunikasi dengan mengambil seekor semut yang diambil lalu ditaruh ke tempat yang berisi makanan. Lalu semut lainnya ditaruh dalam tempat yang berisikan musuh semut. Kemudian semut-semut ini diamati tingkah lakunya saat berpapasan dengan semut lainnya di jalan. Dari penelitian itu, Schneirla menyebutkan bahwa zat kimia yang dikeluarkan dari makanan ataupun dari musuh semut menempel pada semut itu.Nah, dengan saling menyapa inilah, zat kimia dari semut akan memberi tahu temannya (melalui antena di kepala semut) apakah di lingkungan sekitarnya ada makanan atau ada musuh. (*)
DI dunia ini, ada beberapa hewan langka yang dilindungi oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Ada satu jenis hewan yang diyakini paling langka di dunia. Ia adalah Kura-kura Galapagos atau The Pinta Island Tortoise. Hewan yang menghuni Kepulauan Pinta ini termasuk spesies Giant Galapagos Tortoise. Di dunia, hewan ini hanya menyisakan 1 ekor sehingga menutup kemungkinan untuk dilestarikan dan dikembangbiakkan lagi.
Hewan ini termasuk spesies kura-kura terbesar di dunia dengan berat 400 kg dan panjang lebih dari 1,8 meter. Dengan masa hidup di alam liar lebih dari 100 tahun, bahkan yang tertua mencapai 170 tahun. Jumlah kura-kura ini menurun begitu cepat. Pada abad ke-16, terdapat lebih dari 250.000 ekor namun jumlahnya menyusut menjadi 3.000 pada 1970. Penurunan ini disebabkan oleh perburuan liar untuk daging kura-kura dan minyak, serta pembersihan habitat untuk pertanian. (*)
RASANYA memang pahit. Namun, tahukah Anda banyak manfaat dari buah pare bagi kesehatan. Di antaranya berfungsi menurunkan gula darah. Satu khasiat yang sangat diperlukan bagi para penyandang penyakit gula atau diabetes. Zat yang terkandung dalam buah pare itu memiliki kemiripan dengan fungsi insulin. Diketahui, penderita diabetes umumnya mengalami kekurangan insulin. Zat itu penting bagi tubuh untuk menyebarkan glukosa yang menjadi energi di seluruh sel ke tubuh kita.
Tak hanya itu, protein dalam buah pare juga berguna untuk memecah glukosa untuk menjadi energi sehingga menurunkan kadar gula dalam darah. Di Jepang, beberapa riset menghasilkan kesimpulan yang menggemparkan dunia. Disebutkan, dalam pare itu terkandung zat aktif antikanker bernama lesichin. Kesimpulan itu diambil dari hasil riset yang membuktikan zat tersebut mampu melawan sel kanker pada penderita kanker. Selain itu, zat aktif itu pun berkhasiat sebagai pencegah agar tidak terkena kanker.
Khasiat lain, buah itu kaya akan serat, vitamin C, karoten, dan kalium. Kandungan serat berguna baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Sedangkan, karoten dapat meningkatkan aktivitas dan kesehatan indera penglihatan layaknya wortel. Konon, bagi kaum hawa ternyata pare pun bermanfaat bagi kecantikan. (*)
FILM atau sebuah cerita bergambar hidup, kini sudah menjadi bagian hidup manusia. Film merupakan hiburan tersendiri bagi penyukanya. Karena itu produksi film dari tahun ke tahun terus meningkat dengan berbagai ramuan cerita dan teknologi.
Berikut film tertua yang dimainkan anak bangsa Indonesia:
1. Loetoeng Kasaroeng (1926)
Loetoeng Kasaroeng adalah sebuah film Indonesia tahun 1926. Meskipun diproduksi dan disutradarai oleh pembuat film Belanda, film ini merupakan film pertama yang dirilis secara komersial yang melibatkan aktor Indonesia.
2. Eulis Atjih (1927)
Sebuah film bisu bergenre melodrama keluarga. Film ini disutradarai oleh G. Kruger dan dibintangi oleh Arsad & Soekria. Film Eulis Atjih, menceritakan seorang istri yang setia yang harus hidup melarat bersama anak-anaknya karena ditinggal suaminya untuk berfoya-foya dengan wanita lain.
3. Lily Van Java (1928)
Film yang diproduksi perusahaan The South Sea Film dan dibuat bulan Juni 1928, bercerita tentang gadis yang dijodohkan orang tuanya. Padahal dia sudah punya pilihan sendiri. Pertama dibuat oleh Len H. Roos, seorang Amerika yang berada di Indonesia untuk menggarap film Java.
4. Resia Boroboedoer (1928)
Film ini diproduksi oleh Nancing Film Co, dan dibintangi oleh Olive Young. Film bisu ini bercerita tentang Young pei fen yang menemukan sebuah buku rahasia milik ayahnya yang menceritakan tentang sebuah bangunan candi terkenal (Borobudur). Diceritakan juga di candi tersebut terdapat sebuah harta karun yang tak ternilai, yaitu guci berisi abu sang Buddha Gautama.
5. Setangan Berloemoer Darah (1928)
Film yang disutradarai oleh Tan Boen San, setelah pencarian di beberapa sumber, sinopsis film ini belum diketahui secara pasti. (*)
TANAMAN biasanya menjadi makanan dari hewan-hewan mamalia. Namun ada jenis tanaman yang termasuk jenis pemakan daging atau karnivora. Tanaman ini dikenal dengan nama Ketakong atau Kantong Semar. Tanaman pemakan tikus bisa ditemukan di hutan-hutan Indonesia. Tanaman ini cukup kecil untuk dapat memakan hewan sebesar tikus. Namun di Filipina, telah ditemukan tanaman kantong semar yang cukup besar untuk melahap hewan pengerat semacam tikus. Ketakong ini dinamakan dengan nama Nepenthes attenboroughii.
Penemuan tanaman ini bermula dari dua misionaris yang pada 2000 berusaha mendaki Gunung Victoria. Hal itu menarik perhatian pencinta alam Stewart McPherson dan ahli botani Alastair Robinson (Inggris) dan Volker Heinrich (Filipina) yang melakukan ekspedisi pada 2007. (*)