Judul Resensi Buku:
Mengelola dan Mitigasi Krisis Transportasi
(Resensi Buku: Manajemen Krisis Transportasi) -- TRANSPORTASI, dari dulu hingga sekarang, bagi negara maju maupun berkembang, adalah kebutuhan yang harus dipersiapkan dan dipenuhi bagi masyarakat. Apalagi bagi kota-kota besar di Indonesia, transportasi adalah masalah yang seperti tidak ada habis-habisnya untuk menjadi pemikiran dan kebijakan suatu pemerintahan. Transportasi telah menjadi kebutuhan dan tuntutan manusia dalam berbagai kondisi. Dengan demikian transportasi selalu menarik untuk dikaji dan dipaparkan agar dapat merespons kebutuhan manusia. Senang bisa buku tentang hal ihwal transportasi ini di best-seller books.
Wednesday, February 4, 2015
Friday, September 5, 2014
Resensi Buku: Dan Brown a Biography
Judul Resensi Buku:
Kisah Hidup Novelis Paling Kontroversial Abad 21
(Resensi Buku: Dan Brown a Biograpy) -- SETIAP Kali berkunjung ke Paris, Brown memiliki kebiasaan untuk menghabiskan waktu seharian di museum, tempat yang berperan penting dalam novelnya (The Da Vinci Code)—bersama Leonardo da Vinci, sang pencipta lukisan paling terkenal yang dimiliki museum itu (Grands Gallery Louvre). Para penjaga di museum sudah terbiasa melihat pria Amerika yang bersikap santai dan necis saat menyusuri selasar dan terlihat sedang berpikir serius. Brown dan istrinya, Blythe, sedang melakukan lebih banyak penelitian untuk novel yang sedang ditulisnya, yang akan menjadi karya fiksi keempatnya yang diterbitkan. Kisah-kisah blak-blakan tentang Dan Brown, pria yang berjualan bukunya mengalahkan penjualan Alkitab, benar-benar best-seller books.
Kisah Hidup Novelis Paling Kontroversial Abad 21
(Resensi Buku: Dan Brown a Biograpy) -- SETIAP Kali berkunjung ke Paris, Brown memiliki kebiasaan untuk menghabiskan waktu seharian di museum, tempat yang berperan penting dalam novelnya (The Da Vinci Code)—bersama Leonardo da Vinci, sang pencipta lukisan paling terkenal yang dimiliki museum itu (Grands Gallery Louvre). Para penjaga di museum sudah terbiasa melihat pria Amerika yang bersikap santai dan necis saat menyusuri selasar dan terlihat sedang berpikir serius. Brown dan istrinya, Blythe, sedang melakukan lebih banyak penelitian untuk novel yang sedang ditulisnya, yang akan menjadi karya fiksi keempatnya yang diterbitkan. Kisah-kisah blak-blakan tentang Dan Brown, pria yang berjualan bukunya mengalahkan penjualan Alkitab, benar-benar best-seller books.
Labels:
RESENSI BUKU
Location:
Bandung, Bandung, West Java, Indonesia
Resensi Buku: Aku Jauh Engkau Jauh, Aku Dekat Engkau Dekat
Judul Resensi Buku:
Buatlah Allah Begitu Spesial di Hatimu
(Resensi Buku: Aku Jauh Engkau Jauh, Aku Dekat Engkau Dekat) -- PERNAHKAH Kita merasa sedih, saat apa yang kita miliki tiba-tiba diambil begitu saja oleh Allah: kekayaan yang kita jaga baik-baik ternyata lenyap hanya dalam hitungan detik? Anak yang kita rawat dengan penuh cinta dan kasih sayang pergi untuk selamanya? Pekerjaan yang kita impikan lepas dari genggaman? Pasangan yang kita cintai dengan tulus tak lagi bersama?
Begitulah kehidupan ini: ada kesulitan dan kesusahan yang harus dihadapi. Tapi percayalah, selalu ada banyak kemudahan dalam setiap kesulitan. Itulah janji Allah. Dengan kesusahan dan kesulitan itu, Allah ingin kita selalu dekat dengan-Nya, meski Dia lebih dekat daripada urat nadi kita sekalipun. Jangan pernah menjauh dari-Nya, tetaplah mendekat kepada-Nya.
Buatlah Allah Begitu Spesial di Hatimu
(Resensi Buku: Aku Jauh Engkau Jauh, Aku Dekat Engkau Dekat) -- PERNAHKAH Kita merasa sedih, saat apa yang kita miliki tiba-tiba diambil begitu saja oleh Allah: kekayaan yang kita jaga baik-baik ternyata lenyap hanya dalam hitungan detik? Anak yang kita rawat dengan penuh cinta dan kasih sayang pergi untuk selamanya? Pekerjaan yang kita impikan lepas dari genggaman? Pasangan yang kita cintai dengan tulus tak lagi bersama?
Begitulah kehidupan ini: ada kesulitan dan kesusahan yang harus dihadapi. Tapi percayalah, selalu ada banyak kemudahan dalam setiap kesulitan. Itulah janji Allah. Dengan kesusahan dan kesulitan itu, Allah ingin kita selalu dekat dengan-Nya, meski Dia lebih dekat daripada urat nadi kita sekalipun. Jangan pernah menjauh dari-Nya, tetaplah mendekat kepada-Nya.
Labels:
RESENSI BUKU
Location:
Bandung, Bandung, West Java, Indonesia
Resensi Buku: How to Make a Baby, Mommy?
Judul Resensi Buku:
Mulailah Pendidikan Seks Sejak dalam Kandungan
(Resensi Buku: How to Make a Baby, Mommy? -- PENDIDIKAN Seks adalah pendidikan sebagaimana pendidikan lain pada umumnya, yaitu pendidikan yang mengandung nilai-nilai informasi untuk mencegah berbagai dampak negatif pada anak dan remaja. Dengan demikian, informasi tentang seks diberikan sesuai dengan konteksnya, yaitu dalam kaitannya dengan norma-norma agama dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, apa yang dilarang, apa yang lazim, dan bagaimana cara melakukannya dengan benar tanpa melanggar aturan.
Sayangnya, seperti juga disebutkan pe-resensi buku Suro Prapanca ini, masih banyak orang tua yang kurang mampu memenuhi kebutuhan anak-anak dan remaja akan informasi yang benar mengenai masalah seks ini. Selain sikap orang tua yang masih belum terbuka tentang seks karena menganggap seks adalah hal yang tabu, juga karena orang tua sendiri banyak yang kurang paham perihal masalah seks. Pengetahuan yang terbatas itulah yang kemudian menyebabkan orang tua kurang dapat berfungsi sebagai sumber informasi yang akurat bagi anak-anak dan remaja mereka.
Mulailah Pendidikan Seks Sejak dalam Kandungan
(Resensi Buku: How to Make a Baby, Mommy? -- PENDIDIKAN Seks adalah pendidikan sebagaimana pendidikan lain pada umumnya, yaitu pendidikan yang mengandung nilai-nilai informasi untuk mencegah berbagai dampak negatif pada anak dan remaja. Dengan demikian, informasi tentang seks diberikan sesuai dengan konteksnya, yaitu dalam kaitannya dengan norma-norma agama dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, apa yang dilarang, apa yang lazim, dan bagaimana cara melakukannya dengan benar tanpa melanggar aturan.
Sayangnya, seperti juga disebutkan pe-resensi buku Suro Prapanca ini, masih banyak orang tua yang kurang mampu memenuhi kebutuhan anak-anak dan remaja akan informasi yang benar mengenai masalah seks ini. Selain sikap orang tua yang masih belum terbuka tentang seks karena menganggap seks adalah hal yang tabu, juga karena orang tua sendiri banyak yang kurang paham perihal masalah seks. Pengetahuan yang terbatas itulah yang kemudian menyebabkan orang tua kurang dapat berfungsi sebagai sumber informasi yang akurat bagi anak-anak dan remaja mereka.
Labels:
RESENSI BUKU
Location:
Bandung, Bandung, West Java, Indonesia
Resensi Buku: 1001 Alasan Kamu Harus Sayangi IBUMU
Judul Resensi Buku:
Sayangi Ibumu, Manfaatkan Kekuatannya
(Resensi Buku: 1001 Alasan Kamu Harus Sayangi Ibumu) -- SEMUA Orang berusaha meraih kesuksesan, dari mulai membaca buku, mengikuti bimbingan, belajar, mengaji, hingga mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu. Ada yang menjalaninya dengan mudah, ada pula yang menjalaninya dengan susah payah. Ukuran kesuksesan sendiri, setiap orang tentu berbeda. Ada yang sudah merasa sukses dengan berprofesi A, ada yang merasa sukses jika mencapai tahap B. Bahkan, bagi orang lain, tahap E adalah ukuran kesuksesannya. Jadi, jika berbagai cara sudah dilakukan, tetapi kesuksesan belum kunjung teraih, berhati-hatilah, jangan-jangan Anda hanya menggunakan kekuatan dunia, logika, dan ilmu pengetahuan.
Tidak bisa dimungkiri, seperti resensi yang dimuat di blog Best-seller Books ini, kita hidup dalam sebuah kekuatan besar yang tidak tercapai dengan logika dan ilmu pengetahuan semata, ada kekuatan lain yaitu kekuatan Tuhan. Sebagai orang beriman, kita menyadari berada di dalamnya dan terikat dengan kehendak-Nya. Namun ingat, ini berarti perlu penyeimbang, akan lebih hebat jika kita menggunakan keduanya. Jangan sampai “melupakan kekuatan Tuhan” yang berakibat semakin tinggi kesuksesan dan materi yang didapat, tapi hati terasa semakin aneh dan kosong. Barangkali, Anda sering merasakannya?
Sayangi Ibumu, Manfaatkan Kekuatannya
(Resensi Buku: 1001 Alasan Kamu Harus Sayangi Ibumu) -- SEMUA Orang berusaha meraih kesuksesan, dari mulai membaca buku, mengikuti bimbingan, belajar, mengaji, hingga mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu. Ada yang menjalaninya dengan mudah, ada pula yang menjalaninya dengan susah payah. Ukuran kesuksesan sendiri, setiap orang tentu berbeda. Ada yang sudah merasa sukses dengan berprofesi A, ada yang merasa sukses jika mencapai tahap B. Bahkan, bagi orang lain, tahap E adalah ukuran kesuksesannya. Jadi, jika berbagai cara sudah dilakukan, tetapi kesuksesan belum kunjung teraih, berhati-hatilah, jangan-jangan Anda hanya menggunakan kekuatan dunia, logika, dan ilmu pengetahuan.
Tidak bisa dimungkiri, seperti resensi yang dimuat di blog Best-seller Books ini, kita hidup dalam sebuah kekuatan besar yang tidak tercapai dengan logika dan ilmu pengetahuan semata, ada kekuatan lain yaitu kekuatan Tuhan. Sebagai orang beriman, kita menyadari berada di dalamnya dan terikat dengan kehendak-Nya. Namun ingat, ini berarti perlu penyeimbang, akan lebih hebat jika kita menggunakan keduanya. Jangan sampai “melupakan kekuatan Tuhan” yang berakibat semakin tinggi kesuksesan dan materi yang didapat, tapi hati terasa semakin aneh dan kosong. Barangkali, Anda sering merasakannya?
Labels:
RESENSI BUKU
Location:
Bandung, Bandung, West Java, Indonesia
Saturday, July 19, 2014
Resensi Buku: Jangan Salahkan Bahasa!
Judul Resensi Buku:
“Mengobati” Karut-marut Penggunaan Bahasa
(Resensi Buku: Jangan Salahkan Bahasa!) -- BAHASA itu fenomena. Tak hanya berfungsi sebagai lingua franca atau sarana pergaulan antarindividu, ia juga “mewarnai” kehidupan. Bahasa tak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga kesan. Bahasa bisa menjadi bagian dari duka dan bahagia anak manusia. Namun, sering kali pula bahasa hadir tidak semestinya. Bahasa tak salah. Yang salah itu penutur atau penggunanya.
Segala bentuk kekritisan (dan kejenakaan) dalam penggunaan bahasa disampaikan secara utuh dalam buku ini ––buku yang menjadi representasi idealisme berbahasa tujuh penulus muda. Ketujuh penulis ini ––Imam J.P., Asep Juanda, Dadan Suwarna, Dindin Samsudin, Dudung Ridwan, Edi Warsidi, dan Nandang R. Pamungkas–– menyampaikan kegundahan dan koreksi atas ketidakakuratan penggunaan bahasa. Sangat menjadi best-seller book yang mengulas kebahasaan populer saat ini.
“Mengobati” Karut-marut Penggunaan Bahasa
(Resensi Buku: Jangan Salahkan Bahasa!) -- BAHASA itu fenomena. Tak hanya berfungsi sebagai lingua franca atau sarana pergaulan antarindividu, ia juga “mewarnai” kehidupan. Bahasa tak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga kesan. Bahasa bisa menjadi bagian dari duka dan bahagia anak manusia. Namun, sering kali pula bahasa hadir tidak semestinya. Bahasa tak salah. Yang salah itu penutur atau penggunanya.
Segala bentuk kekritisan (dan kejenakaan) dalam penggunaan bahasa disampaikan secara utuh dalam buku ini ––buku yang menjadi representasi idealisme berbahasa tujuh penulus muda. Ketujuh penulis ini ––Imam J.P., Asep Juanda, Dadan Suwarna, Dindin Samsudin, Dudung Ridwan, Edi Warsidi, dan Nandang R. Pamungkas–– menyampaikan kegundahan dan koreksi atas ketidakakuratan penggunaan bahasa. Sangat menjadi best-seller book yang mengulas kebahasaan populer saat ini.
Resensi Buku: Max Havelaar
Judul Resensi Buku:
Kisah yang “Membunuh” Kolonialisme
(Resensi Buku: Max Havelaar) -- MULTATULI atau Eduard Douwes Dekker (1820-1887) menulis Max Havelaar setelah selama 18 tahun mengabdi sebagai pegawai pemerintah Hindia Belanda. Karier Multatuli sebagai penulis berlangsung 18 tahun, sama seperti masa kariernya sebagai pegawai pemerintah. Multatuli kemudian mengasingkan diri ke Jerman dan meninggal pada Februari 1887.
Eduard Douwes Dekker adalah mantan Asisten Lebak, Banten, pada abad ke-19. Douwes Dekker terusik nuraninya melihat penerapan sistem tanam paksa oleh pemerintah Belanda yang menindas bumiputra. Dengan nama pena Multatuli, yang berarti aku menderita, dia mengisahkan kekejaman tanam paksa yang menyebabkan ribuan pribumi kelaparan, miskin, dan menderita. Mereka diperas oleh kolonial Belanda dan pejabat pribumi korup yang sibuk memperkaya diri. Hasilnya, Belanda menerapkan Politik Etis dengan mendidik kaum pribumi elite sebagai usaha “membayar” utang mereka kepada pribumi. Satu Best-seller Book yang pada zamannya benar-benar menjadi "Kisah yang Membunuh Kolonialisme".
Kisah yang “Membunuh” Kolonialisme
(Resensi Buku: Max Havelaar) -- MULTATULI atau Eduard Douwes Dekker (1820-1887) menulis Max Havelaar setelah selama 18 tahun mengabdi sebagai pegawai pemerintah Hindia Belanda. Karier Multatuli sebagai penulis berlangsung 18 tahun, sama seperti masa kariernya sebagai pegawai pemerintah. Multatuli kemudian mengasingkan diri ke Jerman dan meninggal pada Februari 1887.
Eduard Douwes Dekker adalah mantan Asisten Lebak, Banten, pada abad ke-19. Douwes Dekker terusik nuraninya melihat penerapan sistem tanam paksa oleh pemerintah Belanda yang menindas bumiputra. Dengan nama pena Multatuli, yang berarti aku menderita, dia mengisahkan kekejaman tanam paksa yang menyebabkan ribuan pribumi kelaparan, miskin, dan menderita. Mereka diperas oleh kolonial Belanda dan pejabat pribumi korup yang sibuk memperkaya diri. Hasilnya, Belanda menerapkan Politik Etis dengan mendidik kaum pribumi elite sebagai usaha “membayar” utang mereka kepada pribumi. Satu Best-seller Book yang pada zamannya benar-benar menjadi "Kisah yang Membunuh Kolonialisme".
Subscribe to:
Posts (Atom)