Judul Resensi Buku:
Sindiran Jadi Perenungan, untuk Mengenal Jati Diri!
(Resensi Buku: Demokrasi ala Tukang Copet) -- Sesungguhnya, dengan sindiran dan perenungan ini, Kang Sobary ingin mengajak kita pulang ke jadi diri kita.
Mohamad Sobary, siapa yang tak kenal sosok yang telah mewarnai Kantor Berita pelat merah selama lima setengah tahun ini? Ya, sosok yang akrab disapa Kang Sobary ini, adalah salah satu budayawan dan esais terkemuka di Indonesia. Lahir di Bantul, Yogyakarta, 7 Agustus 1952, Kang Sobary dulu bercita-cita menjadi ahli agama. Untuk mewujudkan impiannya, dia berhasrat sekolah di PGA dan IAIN. Namun, nasib membawanya ke Sekolah Pekerjaan Sosial Atas. Studi selanjutnya ialah di Departemen Sosial Universitas Indonesia. Kemudian, dia kuliah di Monash, Australia. Sepertinya gak cukup hanya membaca resensi di blog Best-seller Books ini, miliki juga bukanya.
Judul Resensi Buku:
Asyiknya Fiksimini Episode Kedua
(Resensi Buku: Mulung Bentang) -- Di antara yang terus produktif menulis cerita pendek dalam bahasa Sunda yang kemudian disebut dengan fiksimini atau fikmin adalah Kang Dudung Ridwan, yang karya-karyanya kemudian dibukukan dalam “Bulan Buleud dina Jandela” (Maret 2013) yang isinya terdiri atas seratus lebih fiksimini dan “Mulung BĂ©ntang” (Mei 2016) ada lebih dari 70 fiksimini.
Dudung Ridwan alias Kang Dudung lahir di Bandung 49 tahun yang lalu. Kang Dudung tertarik dengan sastra sejak kuliah di Fakultas Sastra Unpad (1991). Dari sejak mahasiswa, sering tulis-menulis di koran dan pernah menjadi wartawan di Mandala Minggu (1993). Capek menjadi wartawan –jeung gajihna leutik di koran leutik mah—pindah ke Penerbit ITB sampai dengan 1999 sambil terus melanjutkan kuliah di Fisip Unpad. Sejak itu, pindah kerja lagi ke Penerbit Mizan sampai sekarang, menjadi editor bahasa.
Jadi, “Mulung Bentang” merupakan kumpulan fiksimina karya Kang Dudung yang terbit menjadi buku kedua setelah buku kumpulan fiksimina pertamanya, “Bulan Buleud dina Jandela”. Menurut peresensi, memang menyenangkan membaca fiksimini bahasa Sunda. Berbeda dengan fiksiminia bahasa Indonesia yang panjangnya terbatas sebanyak 144 karakter. Beda lagi dengan cerita pendek basa Sunda yang hampir mirip pendeknya dengan fiksimini bahasa Indonesia tapi berbeda aturannya. Pengin tahu apa itu fiksimini, Anda bisa baca karya kumpulan fiksimini sang penulis di blog Best-seller Books ini.
Judul Resensi Buku:
Tindakan Lebih Fasih dari Lisan dan Tulisan
(Resensi Buku: Jokowi, Beragama dalam Tindakan) -- Dia terlahir sebagai Muslim, bukan abangan, bukan pula ateis. Muslim yang aplikatif, bukan sekadar normatif. Agama tidak semata ada dalam kitab suci dan tempat-tempat ibadah, tapi ada di sekujur tubuh dari pikiran di kepala, lisan di mulut, hati di dada, kemudian melahirkan perbuatan sebagai atsari sujud.
Seorang pemimpin lahir sesuai dengan zamannya. Namun kesesuaian itu tidak muncul dengan sendirinya. Ibarat sebuah keris ia ditempa dalam api dan penderitaan, sebelum akhirnya diisi pamor. Kesejukan dalam pikir dan perbuatan yang dibawa Kanjeng Rasul Muhammad saw, menjadi oase di tengah kaum jahiliah Quraish saat itu. Tapi oase itu tidak muncul dengan sendirinya. Muhammad telah ditempa dalam berbagai kondisi. Ketika kemunafikan menjadi Tuhan baru, Muhammad tampil dengan bersikukuh memegang teguh kejujuran. Sehingga pada akhirnya diakui oleh semua—termasuk kaum munafikin—dengan menyematkan gelar pada pemuda Muhammad sebagai al-amin. Bagaimana menurutmu, apakah tamsil yang tayang di blog Best-seller Books ini mewakili gambaran sang tokoh?
Judul Resensi Buku:
Apa Rahasia Sukses Honda?
(Resensi Buku: Driving Honda) -- Sejak berdiri pada 1949, Honda telah berkembang menjadi produsen mobil terbesar kelima di dunia dan produsen sepeda motor nomor satu di dunia, dan dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling inovatif. Apa rahasianya?
Menurut sang penulis, Jeffrey Rothfender, yang membedakan Honda dari pesaingnya di Jepang maupun di ajang internasional adalah seperangkat prinsip manajemen yang tak biasa. “Honda Way” mencakup sesentralisasi, bukan kendali kantor pusat; kebebasan litbang, bukan sekadar efisiensi; kesetaraan bagi gagasan semua orang, bukan struktur organisasi bertingkat; dan keberanian mempertanyakan kembali apa yang dianggap sudah biasa. Itu baru sebagian dari gagasan-gagasan yang ditanamkan Soichiro Honda, sang pendiri Honda, dalam DNA perusahaannya. Benar-benar inspiratif sang tokoh pendiri Honda ini, ayo baca lagi tokoh-tokoh inspiratif melalui buku di blog Best-seller Books.
Judul Resensi Buku:
Tiga Novel Remy Sylado: Perempuan Bernama Arjuna
(Resensi Buku: Perempuan Bernama Arjuna 1-3) -- APAKAH Anda termasuk orang yang menunggu karya fiksi bermutu? Jika itu pertanyaannya, maka yang ditunggu telah tiba. Sekali lagi, Remy Sylado, menulis novel bermutu yang diberi judul Perempuan Bernama Arjuna, sebuah trilogi.
Penulis novel ini dalam berkarya sering mencantumkan nama-nama yang malah kemudian lebih beken dari nama aslinya, seperti Alif Danya Munsyi. Selain itu juga, punya nama lain seperti Juliana C Panda, Dova Zila, dan Jubal Anak Perang Imanuel. Dalam novel ini sang penulis menggunakan nama Remy Sylado. Sang penulis yang lahir di Makassar, 12 Juli 1945 ini dikenal luas sebagai seniman tulen yang hidupnya penuh pengalaman berkesenian dalam berbagai kegiatan, baik itu drama, film, musik, puisi, juga susastra. Dan, Anda bisa baca-baca hasil karya Remy Sylado yang lain di blog Best-seller Books ini.
Judul Resensi Buku:
Ulama-Saudagar Melawan Musuh Kemanusiaan
(Resensi Buku: Entrepreneur Organik; Rahasia Sukses KH Fuad Affandi) -- HIDUP adalah proses dan proses terbaik adalah dengan cara mendudukkan proses sebagai pembelajaran. Belajar dari kenyataan adalah sesuatu yang penting. Tidak setiap orang punya waktu untuk melakukan studi lapangan langsung. Hadirnya buku ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi siapa saja yang menginginkan. “Entrepreneur Oganik” adalah sebuah studi tentang pelaku utama, KH Fuad Affandi, salah seorang tokoh penting dibalik pengembangan agrobisnis modern di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabli, Kabupaten Bandung.
Buku berjudul “Entrepreneur Organik” adalah cermin bagaimana salah satu gerakan lokal itu tumbuh berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Meskipun buku ini menjadikan KH Fuad Affandi (yang lebih suka dipanggil Emang) sebagai tokoh sentral, namun pembaca akan mendapatkan eksplorasi gerakan lokal tersebut dibangun. Pertama, strategi pembangunan kesadaran kaum tani. Kedua, membangun kepercayaan pada organisasi dan koperasi agrobisnis yang para kaum tani di Desa Alamendah tersebut sebelumnya kurang memiliki kesadaran berorganisasi secara baik. Ketiga, membangun sebuah pandangan hidup pentingnya membuka kerja sama secara lintas ideologi, lintas mazhab, lintas etnik, dan lintas agama. Benar-benar bacaan yang bergizi yang bisa Anda simak di blog Best-seller Books ini.
Judul Resensi Buku:
Kependudukan, Kunci Sukses Pembangunan
(Resensi Buku: Negeriku; Musibah & Konflik yang Berkepanjangan) -– SALAH Satu kunci sukses pembangunan adalah bagaimana menggerakkan secara optimum potensi sumber daya manusia. Dunia global dengan batas dan sekat yang semakin abstrak, membuat Indonesia sangat rentan terhadap berbagai pengaruh dari luar. Dalam konteks ini, pembangunan sumber daya manusia Indonesia menjadi skala prioritas yang tidak bisa ditunda.
Buku yang sekarang berada di tangan Anda ini adalah buah karya Soeroso Dasar. Pikiran dan perasaannya galau melihat negeri tercinta, yang tak kunjung sembuh didera masalah dan konflik yang berkepanjangan. Buku ini adalah refleksi batin Soeroso ketika mencermati keadaan negeri tempatnya bernaung hidup. Baca juga ulasan buku-buku yang ditulis penulis yang juga peneliti di bidang kependudukan ini di blog Best-seller Books.