Friday, November 9, 2012

Resensi Buku - 123 Ayat Tentang Seni

Mengaji Ayat-Ayat Tentang Seni

SIAPA tak kenal Remy Sylado. Salah seorang sastrawan Indonesia yang telah menelurkan banyak karya sastra. Ca Bau Kan, merupakan salah satu novel yang ditulisnya pada 1999. Oleh Komunitas Nobel Indonesia, Ca Bau Kan disebut sebagai satu-satunya sastra terbaik Indonesia dalam dua abad terakhir.

Pria bernama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong –atau Yapi Tambayong- tak hanya dikenal sebagai novelis. Dia juga menulis puluhan buku lain bergenre nonfiksi. Salah satu yang terbaru adalah buku berjudul 123 Ayat tentang Seni.

Resensi Buku - KADO CINTA UNTUK AYAH BUNDA

Ayah-Bunda, Anak adalah Anugerah 

Niat membangun keluarga bahagia semestinya berpulang pada niatan murni dan tulus semata-mata hendak membangun keluarga sakinah yang penuh aroma mawaddah dan rahmah. Sebaliknya, nafsu riya atau pamer, hanya akan menjauhkan orang tua dari kenikmatan peran sebagai orang tua. Sehingga, keberhasilan apa pun dalam membangun keluarga menjadi tidak berarti bagi kebahagiaan diri, apalagi bila tidak ada orang lain yang memujinya.

Resensi Buku - At-Twitter

At-Twitter, Pidi Baiq Menjawab Semuanya

Berkat anjuran teman-temannya di Twitter, Pidi Baiq (penulis) akhirnya bikin juga buku ini. Dia benar-benar senang mengerjakannya. Menurutnya, ini adalah semangat revolusi iseng daripada tidak mengerjakan apa-apa.

Wednesday, October 3, 2012

INSPIRASI - Asa Bandung Raih Predikat Kota Buku Sejagat

Bandung - Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat Anwaruddin mengatakan, kendati Kota Bandung tak dikenal sebagai kota pelajar, namun warga Kota Bandung lekat dengan iklim intelektual.

"Buktinya, ada 22 universitas negeri dan swasta di sini. Jumlah mahasiswa pun semakin banyak setiap tahunnya. Ditambah menjamurnya ratusan penerbit yang menelurkan ribuan judul buku tiap tahun. Kini tercatat ada 179 penerbit resmi terdaftar di IKAPI Jabar," terang Anwar dalam sambutan pembukaan acara Pameran Buku Bandung 2012 di Gedung Landmark, Jalan Braga Kota Bandung, Selasa (2/10).

INSPIRASI - Pram dan Larangan Buku-Bukunya

BUKU, bagi Pramoedya Ananta Toer, dianggap seperti anaknya sendiri. Setelah dewasa, mereka lepas dari orangtua dan bisa membangun hidup sendiri. Maka, mau dilarang, diinjak, ataupun dibakar, itu merupakan sejarah buku itu sendiri, kata ayah enam orang anak itu.

Dengan prinsip seperti itu, ia tak merasa perlu berutang budi kepada mereka yang meminta pemerintah agar mencabut pelarangan buku-bukunya. Walau tak bisa dimungkiri, sebagaimana umumnya pengarang, Pram akan senang bila buah pikirannya dibaca orang. Inilah yang mungkin terjadi pada buku Hoakiau di Indonesia. Buku karangannya yang dilarang dan dalam waktu dekat akan dicetak lagi ini diduga bakal laris terjual. Ketika diterbitkan pada 1960, belum lagi turun dari percetakan, 10 ribu eksemplar buku itu sudah habis terjual. Cetakan berikutnya, dua kali lipat jumlahnya, langsung disita begitu turun dari mesin.

INSPIRASI - SASTRA, SENSOR, DAN NEGARA: Seberapa Jauh Bahaya Bacaan?

Pramoedya Ananta Toer *)

Saya warganegara Indonesia dari etnik Jawa. Kodrat ini menjelaskan, bahwa saya dibesarkan oleh sastra Jawa, yang didominasi oleh sastra wayang, lisan mau pun tulisan, yang berkisah tentang Mahabharata dan Ramayana versi Jawa, serta kunyahan-kunyahan atasnya dengan masih tetap bertumpu pada kewibaan Hindu. Sastra yang dominan ini tanpa disadari mengagungkan kelas atau kasta satria, sedang kelas-kelas atau kasta-kasta di bawahnya tidak punya peran sama sekali. Pekerjaan pokok kasta satria adalah membunuh lawannya. Selain sastra wayang yang agak dominan adalah sastra babad, juga mengagungkan kasta satria, yang di tangan para pujangganya menyulap kejahatan atau kekalahan para raja menjadi mitos yang fantastik.

Sunday, August 26, 2012

Resensi Buku - I Love Monday

Etos Kerja = I Love Monday 

Etos kerja atau semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok sering menjadi kendala atau masalah bagi pribadi orang tersebut, pimpinan, atau bahkan perusahaan atau instansi yang mempekerjakan pegawai/karyawan di tempat mereka bekerja.

Sampai-sampai, misalnya saja, yang sedang ramai-ramainya berita-berita di koran dan televisi, setelah pegawainya memperoleh libur Lebaran, seorang kepala perusahaan maupun kepala daerah atau pemerintahan sengaja menggelar inspeksi mendadak (sidak) agar etos kerja (kehadiran masuk kerja) pegawainya tetap terjaga. Meski, sidak yang digelar tersebut barangkali hanya sedikit saja berdampak pada tingkat produktivitas dan kinerja pegawai.